Cara Keluar Dari Mindset Pecundang Ala Miliarder Rp1 Triliun

oleh -86 Dilihat
Cara Keluar Dari Mindset Pecundang Ala Miliarder 1 Triliun Timothy Ronald. [Foto: Dok. YouTube/Timothy Ronald]

Jakarta, Kabapedia.com – Pebisnis muda berharta Rp1 triliun, Timothy Ronald bagikan tips cara keluar dari mindset pecundang. Lantas bagimana caranya? Yuk simak ulasan Kabapedia.com kali ini, dirangkum dari video terbaru di kanal YouTube Timothy Ronald. Dalam video ini, sang pembicara berbagi perspektif tajam tentang bagaimana cara keluar dari “mindset pecundang.” Menurutnya, dunia terbagi menjadi dua jenis manusia: pemenang dan pecundang.

Baca juga:

Pemenang adalah mereka yang akan melakukan apa saja untuk meraih kemenangan, sementara pecundang adalah orang-orang yang gagal mengambil kendali atas hidup mereka. Cara kerja dunia, lanjutnya, adalah bahwa para pemenang akan selalu “memakan” para pecundang. Hidup, katanya, seperti sebuah kompetisi, di mana hanya ada juara pertama, kedua, dan mereka yang kalah.

Salah satu kutipan favorit sang pembicara adalah dari filsuf Yunani, Socrates, yang berkata, “No thself,” atau “Kenalilah dirimu sendiri.” Pertanyaan yang diajukan adalah, apakah kita pernah benar-benar duduk untuk memahami mengapa kita percaya pada hal-hal tertentu? Apakah kita pernah mempertanyakan keyakinan yang telah tertanam dalam diri kita sejak kecil—keyakinan yang sering kali datang dari lingkungan sekitar, media, atau bahkan propaganda?

Timothy berpendapat bahwa keyakinan dan pola pikir yang kita miliki biasanya diwariskan dari orang tua, dan itu sangat memengaruhi cara kita memandang hidup. Ada tiga jenis keluarga di dunia ini: keluarga miskin, menengah, dan kaya. Masing-masing memiliki pengaruh berbeda dalam membentuk pola pikir anak-anak mereka. Orang yang lahir dari keluarga miskin, misalnya, mungkin dibesarkan dengan fokus utama pada bertahan hidup sehari-hari, seperti memenuhi kebutuhan makan.

“Mereka tidak memiliki banyak pengetahuan tentang bagaimana uang bekerja karena tidak ada paparan langsung terhadap orang-orang kaya,” ujar dia.

Di sisi lain, mereka yang lahir dari keluarga menengah sering kali berada dalam posisi yang lebih sulit, kata pembicara. Mereka mungkin memiliki sedikit paparan terhadap orang-orang kaya, tetapi orang tua mereka sering kali salah paham tentang cara kerja dunia. Kelas menengah ini, menurutnya, adalah kelompok yang paling banyak melahirkan pecundang, karena mereka merasa seolah-olah sudah mengetahui banyak hal, padahal kenyataannya mereka tidak sepenuhnya memahami sistem ekonomi dan cara uang berputar. Mereka cenderung mengajarkan nilai-nilai lama yang tidak lagi relevan di dunia modern.

Ketika berbicara tentang kelas kaya, pembicara mengakui bahwa orang-orang yang lahir di keluarga kaya cenderung memiliki keuntungan besar. Mereka diajarkan rahasia “kungfu kehidupan” oleh orang tua mereka dan diberi panduan yang lebih akurat tentang bagaimana cara berhasil. Namun, dia juga menekankan bahwa semua orang bisa keluar dari mindset pecundang jika mereka memahami papan catur kehidupan mereka—di mana posisi mereka saat ini dan langkah-langkah yang perlu diambil untuk maju.

Menurutnya, sistem dunia saat ini dirancang untuk mempertahankan kelas menengah sebanyak mungkin, karena kelas inilah yang paling mudah dieksploitasi. Mereka dibombardir dengan kewajiban-kewajiban sosial dan ekonomi yang tak sepenuhnya mereka pahami, seperti harus mengikuti aturan-aturan yang ditetapkan oleh elite. Sementara itu, orang-orang miskin dan kaya, menurut sang pembicara, lebih cenderung mengabaikan aturan-aturan tersebut karena mereka memiliki cara pandang yang berbeda terhadap kehidupan.

Kesimpulannya, sang pembicara mendorong para penonton untuk meningkatkan nilai diri mereka sendiri, memperluas jaringan, dan belajar dari pengalaman atau dari orang-orang yang lebih sukses. Untuk keluar dari mindset pecundang, diperlukan kemauan untuk terus berkembang, meningkatkan keterampilan, dan membangun relasi dengan orang-orang yang lebih pintar dan lebih berpengalaman. Gairah untuk tidak menjadi pecundang harus dinyalakan setiap hari, dengan tekad untuk terus maju dan meraih kesuksesan. [isr]

 

Ikuti Google News dan KabaPadang dari Kabapedia Network