5. Kota Sabang
Kota kepulauan di Provinsi Aceh ini, meski memiliki potensi besar sebagai zona ekonomi bebas, masih mengandalkan sektor pariwisata yang fluktuatif. Dengan angka kemiskinan mencapai 14,59%, Sabang masih harus berjuang untuk memperluas sektor ekonomi lainnya.
6. Kota Sorong
Dikenal sebagai “kota minyak” di Provinsi Papua Barat Daya, Sorong juga menghadapi ketimpangan pembangunan. Angka kemiskinan di kota ini mencapai 14,41%, atau sekitar 43.230 orang.
7. Kota Lhokseumawe
Berada di jalur vital distribusi Sumatera, Kota Lhokseumawe, Aceh, memiliki potensi industri yang besar. Namun, penurunan aktivitas industri migas dan lambatnya diversifikasi ekonomi membuat 12,65% penduduknya berada di bawah garis kemiskinan.
8. Kota Tanjungbalai
Sebagai kota pelabuhan di Sumatera Utara, Tanjungbalai bergantung pada sektor perikanan dan perdagangan tradisional. Keterbatasan investasi menjadi faktor yang menyebabkan 12,31% penduduk hidup dalam kemiskinan.
9. Kota Tasikmalaya
Meski dikenal sebagai “mutiara dari Priangan Timur”, Kota Tasikmalaya di Jawa Barat masih menghadapi masalah ketimpangan pembangunan dan kurangnya lapangan kerja formal. Angka kemiskinan di kota ini mencapai 11,53%.
10. Kota Sibolga
Berada di Provinsi Sumatera Utara, Kota Sibolga menghadapi tantangan dalam pengembangan ekonomi karena keterbatasan lahan dan kurangnya diversifikasi ekonomi. Sebanyak 11,42% penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan.
Baca juga:
- Provinsi Paling Diminati Investor di Sumatera, Ada Daerahmu?
- 5 Daerah dengan Penduduk Terbanyak di Sumbar, Ada Daerahmu?
Kota-kota ini menunjukkan betapa pentingnya peran diversifikasi ekonomi, pengembangan infrastruktur, dan penciptaan lapangan kerja untuk mengurangi angka kemiskinan. Pemerintah dan pihak terkait perlu meningkatkan usaha dalam memberikan solusi yang berkelanjutan guna mengentaskan kemiskinan di wilayah-wilayah ini. [isr]
Ikuti Google News dan KabaPadang dari Kabapedia Network