Pertamina Resmikan Tujuh Titik BBM Satu Harga di Sumatera, Dorong Ekonomi Daerah 3T

oleh -298 Dilihat
PT Pertamina Patra Niaga memperluas akses energi di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) dengan meresmikan tujuh lembaga penyalur BBM Satu Harga di Klaster Sumatera. Peresmian serentak yang berlangsung di Integrated Terminal (IT) Teluk Kabung, Sumatera Barat, ini meliputi titik distribusi BBM di lima provinsi: Aceh, Kepulauan Riau, Bengkulu, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan. [Foto: Dok. Pertamina]

Padang, Kabapedia.com – PT Pertamina Patra Niaga terus menunjukkan komitmen untuk memperluas akses energi di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) dengan meresmikan tujuh lembaga penyalur BBM Satu Harga di Klaster Sumatera. Peresmian serentak yang berlangsung di Integrated Terminal (IT) Teluk Kabung, Sumatera Barat, ini meliputi titik distribusi BBM di lima provinsi: Aceh, Kepulauan Riau, Bengkulu, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan.

Baca juga:

Lembaga penyalur yang diresmikan berlokasi di Kabupaten Aceh Singkil dan Kabupaten Simeulue (Aceh), Kabupaten Kepulauan Anambas dan Karimun (Kepulauan Riau), Kabupaten Bengkulu Utara (Bengkulu), Kabupaten Kepulauan Mentawai (Sumatera Barat), serta Kabupaten Muara Enim (Sumatera Selatan). Peresmian ini dihadiri oleh pejabat daerah, tokoh masyarakat, serta pimpinan Pertamina Patra Niaga, termasuk PJ Bupati Kepulauan Mentawai, Fernando Jongguran Simanjuntak, dan Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman.

Dalam sambutannya, Fernando Jongguran Simanjuntak mengapresiasi langkah Pertamina Patra Niaga dan BPH Migas yang mempermudah akses masyarakat Mentawai untuk memperoleh BBM dengan harga terjangkau. “Kehadiran SPBU ini diharapkan dapat mengatasi kesulitan akses bahan bakar yang selama ini cukup jauh, sehingga masyarakat dapat lebih mudah dalam beraktivitas sehari-hari,” jelasnya.

Saleh Abdurrahman dari BPH Migas menambahkan, program BBM Satu Harga bertujuan untuk menggerakkan ekonomi masyarakat di daerah 3T serta memastikan distribusi BBM subsidi secara tepat sasaran. “Harapan kami, akses cepat dan dekat ini bisa mendukung pertumbuhan ekonomi setempat, mengurangi biaya tidak efektif, dan membuat keseharian masyarakat lebih efisien,” ungkapnya.

Direktur Pemasaran Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo, mengungkapkan bahwa sejak program BBM Satu Harga diluncurkan pada 2017, telah ada 542 titik lembaga penyalur di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Papua, serta Jawa dan Bali. Pada akhir tahun ini, Pertamina menargetkan total 573 titik penyalur BBM Satu Harga, dengan komitmen 71 titik tambahan hingga Desember 2024.

“Program ini adalah bukti nyata kehadiran Pertamina dalam menyediakan energi terjangkau di wilayah 3T,” tegas Mars Ega. “Kami berupaya memastikan aksesibilitas, keterjangkauan, dan penerimaan energi bagi seluruh masyarakat, khususnya di daerah terpencil,” lanjutnya.

Ega juga mencatat peningkatan volume penyaluran BBM Satu Harga yang terus bertumbuh setiap tahun. Hingga September 2024, Pertamina telah menyalurkan total 424.060 kiloliter BBM Satu Harga, terdiri dari 123.854 kiloliter produk JBT dan 300.207 kiloliter produk JBKP. Untuk memastikan kelancaran distribusi di wilayah 3T, dukungan dari lembaga penyalur sangat diandalkan dalam menjaga penyaluran BBM subsidi yang tepat sasaran.

Ega mengingatkan para mitra pengelola lembaga penyalur untuk menjaga amanah ini, memastikan BBM subsidi didistribusikan sesuai peraturan yang diawasi oleh BPH Migas. “Kami titipkan tanggung jawab ini kepada mitra kerja untuk menyalurkan BBM subsidi dengan penuh amanah,” pungkasnya.

Baca juga:

Bagi masyarakat yang membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai produk dan layanan Pertamina, layanan Pertamina Call Center tersedia di nomor 135.