USG Deteksi Dini Ibu Hamil bakal Tersedia di Seluruh Puskesmas

oleh -1020 Dilihat
Pemeriksaan USG pada ibu hamil di salah satu Puskesmas. [Foto: Dok. Kemenkes]

Jakarta, Kabapedia.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) beri kabar gembira untuk pasangan suami-istri. Saat ini, Kemenkes tengah dalam proses menyediakan fasilitas Ultrasonografi (USG) pada Puskesmas di seluruh provinsi di Indonesia.

Fasilitas USG atau adalah prosedur pengambilan gambar dari bagian tubuh tertentu tersebut, sebagai bentuk komitmen untuk penyediaan layanan esensial bagi Ibu hamil. Sebelumnya, pemeriksaan USG hanya dapat dilakukan di RS atau Klinik, saat ini ibu hamil sudah dapat melakukan pemeriksaan di Puskesmas.

Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan, dalam 6 kali pemeriksaan ibu hamil tersebut, dua kali di antaranya harus diperiksa oleh dokter dan di USG.

“Nantinya akan terlihat dan terdeteksi lebih cepat pada saat hamil apabila ada kelainan dan risiko komplikasi persalinan yang mungkin terjadi,” kata Menkes Budi melalui keterangan resminya, Minggu (15/1/2023).

Diketahui, salah satu agenda utama pembangunan berkelanjutan (SDGs) adalah menurunkan angka kematian ibu dan balita. Pemeriksaan antenatal yang berkualitas dan teratur selama kehamilan, akan menentukan status kesehatan ibu hamil dan bayi yang dilahirkan, salah satunya dengan deteksi dini melalui USG.

Hingga saat ini, Angka Kematian Ibu (AKI) masih di kisaran 305 per 100.000 Kelahiran Hidup, belum mencapai target yang ditentukan yaitu 183 per 100.000 KH di 2024. Demikian juga bayi dan balita yang masih harus kita selamatkan dari kematian.

Target penurunan kematian Ibu dan anak dilakukan melalui intervensi spesifik yang dilakukan saat dan sebelum kelahiran. Kemenkes menetapkan pemeriksaan ibu hamil atau antenatal care (ANC) dilakukan minimal sebanyak 6 kali selama 9 bulan.

Kemenkes secara bertahap akan memenuhi kebutuhan USG di semua Puskesmas di Indonesia. Hingga nantinya akan terpenuhi kebutuhan 10.321 USG di 10.321 jumlah Puskesmas pada 2024.

Hingga akhir 2022, sebanyak 66,7 persen Puskesmas atau 6.886 puskesmas telah tersedia USG dan pelatihan dokter terpenuhi di 42 persen Puskesmas atau 4.392 Puskesmas. Pemenuhan USG untuk 2023 ditargetkan 1.943 Puskesmas dan 2024 sebanyak 1.492 Puskesmas.

Baca Juga: Stop Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes Bangun RS Pusat Otak dan Jantung di Pekanbaru

Demikian juga dengan pelatihan dokter yang akan dilanjutkan pada tahun ini. Tentunya pemeriksaan USG ini perlu didukung dengan penguatan kolaborasi layanan ANC antara bidan, dokter umum dan dokter spesialis kebidanan serta jejaring PONED dan PONEK. [isr]

 

Simak berita Kabapedia.com di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.