Mengenal Sasis Bus Tronton Double Decker Pertama Hino

oleh -2664 Dilihat
Bus Tronton Double Decker pertama Hino, Hino Grand View. [Foto: Dok. Tangkapan layar YouTube/ARF Bus Channel]

Bus Tronton Double Decker pertama Hino, Hino Grand View. [Foto: Dok. Tangkapan layar YouTube/ARF Bus Channel]
Bus ini juga menggunakan konfigurasi triple excel seperti bus tingkat kebanyakan. Di bagian paling belakang diberi kaki tambahan agar kuat menopang bobot body besarnya. Sementara untuk dapur pacunya sendiri Hino Grand View dibekali mesin berkode EV750 T, mesin diesel berkonfigurasi V8 dengan twin turbo charge, yang mampu menghasilkan tenaga maksimal sebesar 360 PS.

Pembeli pertama Bus Hino Grand View sendiri merupakan perusahaan bernama Kinki Nippon Railway, dan kabarnya saat itu satu unit bus tingkat Ini dibandrol dengan harga 50 juta Yen atau sekitar Rp7 miliar, mahal sekali ya untuk harga bus di tahun 80-an.

Kesuksesan produksi bus tingkat ini juga mendapatkan animo bagus dari masyarakat dan operator bus lainnya di Jepang. Terbukti dengan banyaknya perusahaan bus wisata yang ikut memesan juga. Namun sayangnya dari tahun 1985 hingga 1986 terjadi banyak kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bus tingkat di Jepang, yang akhirnya menghambat perkembangan bis model ini di negara matahari terbit tersebut.

Tapi yang menjadi faktor utama adalah adanya peraturan ketat dari pemerintah Jepang, yang mengontrol tinggi total kendaraan penumpang, yang maksimal hanya 3,8 meter saja.

Akibat kejadian ini jugalah yang membuat grafik penjualan, yang semula meningkat berubah menjadi turun secara terus-menerus, yang akhirnya membuat Hino kemudian memutuskan untuk berhenti memproduksi bus tingkat mereka ini.

Bahkan hingga sekarang hanya bus grand view sajalah yang menjadi produk bus tingkat dengan tiga sumbu roda dari pabrikan Hino. Tapi bagi kalian yang tertarik dan penasaran ingin melihat bis ini secara langsung kalian bisa datang saja ke Hino motor museum di negara Jepang sana.

Baca Juga: Didirikan Rang Agam, Ini Sejarah dan Perkembangan Bus Legendaris ANS

Entah mengapa hingga kini Hino belum tertarik mengembangkan sasis seperti ini lagi, bahkan untuk pasar mancanegaranya. Jika ada pasti akan sangat menarik, apalagi jika masuk dan beredar di Indonesia tentunya. [isr]

 

Simak berita Kabapedia.com di Google News