Gencarkan Mitigasi, Pemko Padang Bersiap Hadapi Gempa Besar Megathrust Mentawai

oleh -1287 Dilihat
Wako Padang, Hendri Septa. [Foto: Dok. Kabapedia.com]

Padang, Kabapedia – Wali Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar), Hendri Septa terus menggencarkan sosialisasi dan edukasi masyarakat akan mitigasi bencana. Kesiapan ini dibutuhkan untuk menghadapi potensi gempa bumi besar di zona megathrust Mentawai.

Hendri Septa menjelaskan, program mitigasi bencana ini harus terus dilakukan secara berkelanjutan, sehingga masyarakat yang tinggal di zona merah tsunami dapat paham apa yang harus mereka lakukan saat gempa terjadi.

Dirinya bersyukur saat gempa dengan magnitudo 6,9 yang terjadi pada Selasa (25/4/2023) dinihari, secara individu masyarakat melakukan evakuasi mandiri. Ini menunjukkan masyarakat Padang sudah peduli terhadap bencana karena mereka keluar rumah dan menuju daerah yang lebih tinggi.

“Alhamdulillah, respon dari masyarakat kita terhadap gempa yang terjadi luar biasa. Masyarakat peduli terhadap kejadian saat gempa magnitudo 6,9 melanda,” kata Wako yang juga Ketua DPC PAN Kota Padang tersebut.

Menurut dia apa yang dilakukan masyarakat itu sudah benar dalam hal mitigasi bencana dan yang dilakukan oleh masyarakat tersebut lebih baik dibanding tahun 2009 lalu yang mengakibatkan kemacetan.

“Kemarin itu saat saya lakukan pengecekan, tidak ada terjadi kemacetan dan hal tersebut sudah lebih baik dibanding tahun 2009 lalu,” lanjutnya.

Hendri mengumpamakan, jika untuk hari lebaran ada tanggalnya, puasa ada tanggalnya dan kegiatan lain ada tanggalnya, namun untuk bencana tidak ada tanggal karena bisa datang secara tiba-tiba.  Menurut dia datangnya musibah tanpa rencana dan ini tentu perlu kewaspadaan dari masyarakat. 

“Kita doakan, semoga kejadian serupa tidak terjadi lagi dan kita terus berdoa kepada Allah SWT,” tambahnya.

Selain itu sebagai makhluk sosial, manusia dapat berpikir untuk berlindung dan mencari tempat yang aman ketika dalam masalah pula musibah. Seperti mitigasi bencana yang telah digelar pada November tahun 2022.

“Pemko akan melakukan pelatihan penanganan bencana, baik bagi masyarakat serta relawan bencana Kota Padang. Minimal sekali enam bulan kita akan melakukan simulasi,” kata dia.

Lebih lanjut, disampaikan meski memeroleh penghargaan Tsunami Ready Community, Kota Padang tidak boleh jumawa. Pun, meski berada di kawasan rawan bencana, masyarakat diimbau untuk tidak mudah menyerah.

“Kita tidak boleh jumawa, waspada itu harus dalam kemungkinan yang ada. Kita harus beradaptasi dan waspada,” kata dia.

Menurut dia apa yang dilakukan masyarakat itu sudah benar dalam hal mitigasi bencana dan yang dilakukan oleh masyarakat tersebut lebih baik dibanding tahun 2009 lalu yang mengakibatkan kemacetan.

“Kemarin itu saat saya lakukan pengecekan, tidak ada terjadi kemacetan dan hal tersebut sudah lebih baik dibanding tahun 2009 lalu,” lanjutnya.

Meskipun begitu, ia tetap mengimbau masyarakat yang berada di save zone atau zona selamat tsunami tidak melakukan evakuasi ke daerah yang lebih jauh.

“Kemarin itu masih ditemukan masyarakat yang sudah berada di zona aman tsunami juga ikut melakukan evakuasi, untuk ini kami imbau masyarakat agar tetap berada di zona aman tersebut,” katanya.

Ia menegaskan bahwa untuk jalur evakuasi yang telah dibuat tersebut diperuntukkan bagi masyarakat yang berada di zona merah atau yang berada di jalur minimal dua kilometer dari garis pantai.

“Jika sudah sampai di zona aman yang ditetapkan, diimbau masyarakat agar tidak terus bergeser ke arah atas, karena zona tersebut sudah dipertimbangkan oleh ahli saat membuatnya,” tutup dia.

Diberitakan sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan kembali ancaman gempa bumi di zona Megathrust Mentawai, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar).

Deputi Geofisika BMKG, Dr. Suko Prayitno Adi membenarkan besarnya potensi ancaman gempa Megathrust Mentawai tersebut. Menurutnya potensi yang ditimbulkan megathrust Mentawai ini mirip gempa dahsyat yang terjadi di negara Turki baru-baru ini.

Suko kembali menekankan, potensi gempa bumi besar yang masih tersimpan di Megathrust Mentawai tersebut dan bahkan bisa memungkinkan terjadinya tsunami. Mantan Rektor Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG) ini memperkirakan, kekuatan gempa di Megathrust Mentawai ini mencapai 8,9 SR. Dia menilai, dengan kekuatan ini sangat memungkinkan terjadinya tsunami.

Baca Juga: Mengenal Megathrust Mentawai, Zona Gempa yang Pernah Picu Tsunami Besar

“Isu ancaman Megathrust Mentawai, harus jadi perhatian serius. Megathrust memang ada potensi terjadinya gempa yang besar, dan kemungkinan berpotensi tsunami,” ingat dia. [R9/Kpd]

 

Simak berita Kabapedia.com di Google News