Jakarta, Kabapedia.com – Libur Lebaran 2024 telah memberikan dorongan besar pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf) Indonesia. Dengan adanya peningkatan aktivitas masyarakat selama periode ini, diperkirakan terjadi peningkatan ekonomi di sektor ini hingga Rp369,8 triliun.
Estimasi ini didasarkan pada data pergerakan masyarakat yang dikumpulkan oleh Kementerian Perhubungan, serta persentase populasi yang melakukan perjalanan wisata dan pengeluaran rata-rata wisatawan berdasarkan survei yang dilakukan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, seperti yang diungkapkan oleh Nia Niscaya, Ahli Utama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, pada Rabu (17/4/2024).
Baca juga:
- Tol Sumatra Milik Tetangga Sumbar Mulai Fungsional Layani Mudik Lebaran 2024
- Diskon Tarif Tol Trans Sumatra untuk Mudik Lebaran 2024 Berlaku, Cek Waktu dan Ketentuannya
Nia menambahkan, survei yang dilakukan oleh Kemenparekraf menghasilkan data tentang kegiatan wisata yang disukai oleh wisatawan domestik selama libur Lebaran 2024. Survei ini melibatkan 1.756 responden dan hasilnya menunjukkan bahwa 56,1 persen responden memilih pantai atau danau sebagai destinasi wisata utama mereka.
Selain itu, pusat kuliner (50,8 persen), pegunungan atau agrowisata (41,9 persen), taman rekreasi atau kebun binatang (29,9 persen), dan pusat perbelanjaan (26,6 persen) juga menjadi pilihan populer.
Untuk durasi wisata, sebagian besar responden memilih untuk berwisata selama satu hari atau one day trip (49,5 persen), atau dua hingga empat hari (36,2 persen). Sementara itu, hotel berbintang (34,5 persen) dan akomodasi keluarga (26,9 persen) menjadi pilihan utama untuk akomodasi.
Beberapa destinasi wisata favorit selama Lebaran 2024 antara lain Malioboro, Ciwidey, Pangandaran, Parangtritis, Puncak Bogor, Ragunan, Lembang, Borobudur, dan Bromo.
“Secara statistik, pergerakan wisatawan domestik terbesar berada di Jawa, hal ini disebabkan oleh jumlah penduduk yang besar dan infrastruktur yang baik, yang memudahkan wisatawan domestik untuk berwisata selama periode mudik dan libur Lebaran,” kata Nia.
Pengeluaran rata-rata per wisatawan diperkirakan sebesar Rp2,73 juta, dengan pengeluaran terbesar dialokasikan untuk akomodasi, diikuti oleh transportasi, makan dan minum, serta oleh-oleh.
“Kemenparekraf akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti Bank Indonesia, BPS, Kemenhub, dan Pemda terkait realisasi perputaran ekonomi di sektor parekraf selama periode mudik Lebaran 2024,” kata Nia.
Meskipun memberikan dampak positif, Kemenparekraf mencatat beberapa masalah yang muncul saat lonjakan pengunjung di destinasi wisata selama libur Lebaran 2024. Beberapa di antaranya adalah kemacetan di beberapa titik, kejadian bencana alam dan non-alam, penumpukan sampah, dan laporan adanya pungutan liar di beberapa destinasi wisata.
Baca juga:
“Penyediaan area parkir perlu menjadi perhatian para stakeholder di setiap destinasi. Kemenparekraf juga merekomendasikan Pemda untuk mengkomunikasikan komitmen Pemerintah dalam menjaga kondusivitas di kawasan wisata dengan melibatkan berbagai pihak terkait, terutama dalam upaya pencegahan dan penanggulangan praktik pungli secara aktif di destinasi wisata,” tutup Nia. [isr]
Ikuti Kabapedia.com di Google News