Waspada Konflik dan Serangan Fajar di Pilkada Sumbar, Politik Uang Rawan di 58 TPS   

oleh -4 Dilihat
Politik uang di Pilkada 2024. Ilustrasi [Foto: Dok. Ist]

Padang, Kabapedia.com – “Waspada Konflik dan Serangan Fajar di Pilkada Sumbar, Politik Uang Rawan di 58 TPS”. Pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 tinggal hitungan jam. Besok, Rabu (27/11/2024) proses pemilihan umum (Pemilu) Pilkada 2024 akan dilangsungkan di seluruh wilayah di Indonesia, termasuk di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Khusus di Sumbar, total daerah yang akan melaksanakan Pilkada serentak tahun ini adalah sebanyak 20 daerah, dengan rincian: 1 provinsi, 12 kabupaten, dan 7 kota.

Baca juga:

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sumbar telah memetakan potensi kerawanan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) menjelang Pilkada 2024. Dari hasil pemetaan ini, ditemukan 18 indikator TPS rawan masalah serta dua indikator lain yang memerlukan kewaspadaan, termasuk potensi rawan praktik serangan fajar alias politik uang di sekitar lebih 50 TPS.

“Pemetaan dilakukan terhadap 1.265 kelurahan, desa, dan nagari di 13 kabupaten serta 6 kota di Sumatra Barat. Data dihimpun selama enam hari, mulai 10 hingga 15 November 2024,” ujar Muhammad Khadafi, Anggota Bawaslu Sumbar, Minggu (24/11/2024).

Dia menjelaskan, sejumlah temuan menyoroti berbagai tantangan, termasuk potensi kerawanan seperti pemilih disabilitas di 5.232 TPS, pemilih yang tidak memenuhi syarat di 2.455 TPS, hingga kendala geografis dan cuaca di 249 TPS. Berikut adalah beberapa indikator utama yang diidentifikasi:

– Pemilih pindahan (DPTb): 2.028 TPS
– KPPS berstatus pemilih di luar domisili: 1.582 TPS
– Kendala internet: 905 TPS
– Masalah aliran listrik: 272 TPS
– TPS dekat lembaga pendidikan: 152 TPS
– Wilayah rawan bencana: 128 TPS
– Kerawanan konflik: 68 TPS
– Riwayat kekerasan: 60 TPS
– Politik uang di sekitar TPS: 58 TPS

Selain itu, dua indikator jarang terjadi tetapi tetap perlu diantisipasi adalah kampanye oleh KPPS di tiga TPS dan penolakan terhadap penyelenggaraan pemungutan suara di satu TPS.

Langkah Pencegahan

Untuk menghadapi potensi masalah ini, Bawaslu Sumbar telah merumuskan serangkaian strategi, termasuk:

1. Patroli pengawasan di TPS rawan.
2.Koordinasi intensif dengan berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat dan organisasi lokal.
3.Sosialisasi dan pendidikan politik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
4. Fasilitas pengaduan, seperti posko dan layanan daring.
5. Pengawasan langsung, memastikan logistik Pilkada memadai, proses pemungutan suara berjalan lancar, dan akurasi data pemilih terjaga.

“Pemetaan ini menjadi panduan penting bagi Bawaslu, KPU, peserta pemilu, dan seluruh pemangku kepentingan. Kami mengimbau koordinasi lintas pihak untuk mengantisipasi kerawanan di TPS,” kata Khadafi.

Baca juga:

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan pelaksanaan Pilkada 2024 dapat berlangsung dengan lancar dan minim gangguan, terutama di wilayah yang teridentifikasi rawan. [isr]

 

Ikuti Google News dan KabaPadang dari Kabapedia Network