Soal Usulan Jalan Zaman Belanda jadi Alternatif Padang-Bukittinggi, Ini Kata Gubernur Sumbar

oleh -552 Dilihat
Gubernur Sumbar Mahyeldi saat rapat di Kantor Gubernur membahas usulan pembangunan jalan alternatif Padang-Bukittinggi, yang akan menghubungkan Padang Pariaman dengan Kota Padang Panjang, Jumat (31/5/2024). [Foto: Dok. Ist] 

Padang, Kabapedia.com – Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi sedang mengkaji usulan pembangunan jalan alternatif Padang-Bukittinggi, yang akan menghubungkan Padang Pariaman dengan Kota Padang Panjang.

Baca juga:

Jalan yang dibuat saat zaman penjajahan kolonial Belanda ini diharapkan juga dapat berfungsi sebagai rute alternatif dari Padang ke Bukittinggi. Diketahui, rute biasa yang melewati kawasan Lembah Anai kerap dihantam banjir bandang, terbaru jalan tersebut putus dan diperbaiki hingga kini.

Gubernur Mahyeldi menyatakan bahwa potensi pembangunan jalan alternatif ini cukup signifikan. Hingga saat ini, belum ada jalur penghubung alternatif yang mengatasi masalah rawan bencana di jalan Lembah Anai.

“Usulan ini perlu kita pertimbangkan serius, untuk antisipasi jika jalan Lembah Anai tidak bisa dilalui,” kata Mahyeldi dalam rapat di Kantor Gubernur pada Jumat (31/5/2024).

Usulan ini sudah dibahas selama lebih dari satu tahun. Mahyeldi telah meminta Pemerintah Kota (Pemko) Padang Panjang untuk membentuk titik koordinat jalan yang direncanakan, sehingga perizinan dapat diajukan ke kementerian terkait.

“Mengingat daerah tersebut merupakan kawasan hutan lindung dan hutan margasatwa,” jelas Mahyeldi. Jika pembiayaan belum mencukupi, maka akan diusulkan ke Pemerintah Pusat.

Pengurus Kerapatan Adat Nagari (KAN) Gunung Kota Padang Panjang, Nurmai Nazar Dt. Tan Rajo Lelo, menyatakan bahwa usulan ini sudah melalui musyawarah dengan Nagari terkait dan telah disepakati. “Insya Allah semua sudah sepakat dan siap mendukung pemerintah dalam proses pembangunan nantinya,” kata Nurmai.

Baca juga:

Nurmai menambahkan bahwa jalan yang diusulkan tersebut pernah digunakan pada zaman penjajahan sebagai jalur utama transportasi antara Kayu Tanam dan Kota Padang Panjang untuk mengangkut barang dagangan dengan kuda beban. “Jadi, ini bukan jalur baru, tetapi jalur lama yang kita coba hidupkan kembali dengan panjang lebih kurang 7 kilometer,” ungkapnya.

Pihaknya berharap usulan ini dapat diterima pemerintah sebagai solusi untuk menambah jalan nasional di kawasan Lembah Anai yang rawan bencana. [isr]

 

Ikuti Kabapedia.com di Google News dan berita lainnya Kabapedia Network di KabaPadang