Padang, Kabapedia.com – Wilayah Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) telah mengalami serangkaian bencana alam yang mematikan dalam beberapa bulan terakhir. Salah satu yang paling berdampak adalah erupsi Gunung Marapi, dan yang terbaru adalah Galodo atau banjir bandang yang disertai dengan lahar dingin Gunung Marapi.
Baca juga:
- Pasca Banjir, Bantuan Pertanian Rp33,34 Miliar dari Mentan untuk Sumatra Barat
- Menyibak Sejarah Banjir Lembah Anai 1892, Padang-Bukittinggi Luluh Lantak Dihantam Banjir Bandang
Galodo adalah istilah lokal untuk banjir lumpur yang membawa tanah, batu, kayu, dan material lainnya. Berikut ini adalah tujuh fakta tentang banjir Galodo di Sumbar:
1. Waktu dan Lokasi Kejadian
Banjir Galodo dan lahar dingin terjadi pada Sabtu, 11 Mei 2024, sekitar pukul 11.00 malam. Kejadian ini terjadi di tiga lokasi: Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Agam, dan Kota Padang Panjang.
2. Penyebab Musibah
Menurut Kepala BMKG, Dr. Dwikorita Karnawati, banjir bandang di Sumatera Barat dipicu oleh hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Lahar hujan terjadi karena adanya endapan material hasil erupsi Gunung Marapi yang masih terendapkan di lereng-lereng gunung.
3. Dampak pada Infrastruktur
Banjir Galodo telah merusak beberapa fasilitas umum, termasuk memutuskan Jalan Utama Padang-Bukittinggi. Akibatnya, distribusi barang terhambat dan berdampak pada perekonomian di Sumatera Barat.