Pasca Erupsi Gunung Marapi, Polda Sumbar Dirikan Posko DVI

oleh -1592 Dilihat
Polda Sumbar mendirikan posko DVI (Disaster Victim Identification) di Kantor Wali Nagari Batu Palamo, Kabupaten Agam. [Foto: Dok. Polda Sumbar]

Padang, Kabapedia.com – Bencana alam erupsi Gunung Marapi di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) mendapat perhatian Polda setempat. Polda Sumbar mendirikan posko DVI (Disaster Victim Identification) di Kantor Wali Nagari Batu Palamo, Kabupaten Agam.

“Iya, Posko DVI Polda Sumbar telah didirikan disana. Terdiri dari Pos Ante Mortem dan Post Mortem,” kata Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyawan, S.Ik, di Mapolda Sumbar, Senin (4/12/2023).

Dalam hal ini, Pos Ante Mortem didirikan bertujuan untuk melayani kesehatan masyarakat, melayani pengaduan korban hilang dan juga untuk mengetahui status korban.

Sedang Post Mortem, untuk mengidentifikasi korban untuk dicocokkan dengan keterangan dari pihak keluarga korban.

Tim DVI Polda Sumbar dipimpin Kombes Pol drg. Lisda Cancer, M.Biotech, Sekretaris Pembina TK I dr. Eka Purnama Sari, dan melibatkan sejumlah tenaga kesehatan dan dokter.

Adapun jumlah personel yang saat ini sudah berada di Posko berjumlah 15 orang, gabungan dari Biddokkes Polda Sumbar dan Polres di seputar lokasi.

Baca juga: 11 Korban Meninggal Erupsi Gunung Marapi Ditemukan, 12 masih Hilang

“Diharapkan masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Marapi bisa mendatangi Posko tersebut untuk mendapatkan pengobatan dengan segera,” kata Kabid Humas mengakhiri.

Diberitakan sebelumnya, Badan SAR Nasional (Basarnas) kembali melaporkan hasil pencarian korban erupsi Gunung Marapi, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar). Hingga Senin (4/12/2023) pagi pukul 07.10 WIB, belasan korban meninggal dunia dan korban selamat kembali ditemukan di Kabupaten Agam dan Tanah Datar.

Basarnas Padang mencatat ada 75 pendaki yang terjebak ketika Gunung Marapi di Sumbar erupsi. Dari jumlah tersebut 63 di antaranya sudah ditemukan dan 12 masih dalam proses pencarian.

“Jumlah survival saat ini sudah sampai 75 orang yang sudah terdaftar di posko. 49 sudah terevakuasi dengan selamat sebagian sudah kembali ke rumah dan sebagian di dua rumah sakit, yakni di Padang Panjang dan Bukittinggi,” ungkap ,” ujar Kepala Basarnas Padang, Abdul Malik, Senin (4/12/2023).

Dari jumlah tersebut, 52 sudah ditemukan dalam kondisi selamat, tiga di antaranya ditemukan dan dievakuasi hari ini. “Dan selanjutnya pencarian sampai pukul 07.10 WIB, tim gabungan sudah berhasil menemukan 3 orang selamat dan 11 orang dalam keadaan mike delta (meninggal dunia),” lanjut dia.

Pendaki yang ditemukan selamat atau meninggal dunia, kata dia, sedang dalam proses evakuasi dari puncak ke bawah. “Jadi total temuan hari ini sampai pukul 07.10 yakni 14 orang dan yang perlu dicari menjadi 12 orang,” tuturnya.

Diketahui, Gunung Marapi kembali aktif dan mengalami erupsi pada Minggu (3/12/2023). Petugas Pemantau Gunung Api (PGA) Marapi, Ahmad Rifandi, menyebut sejak mengalami erupsi Minggu (3/12 sudah terjadi 45 kali letusan, dengan tinggi kolom abu mencapai 3.000 meter. Letusan mengeluarkan asap berwarna kelabu hingga hitam.

“Kemarin terjadi 36 letusan dan 16 kali hembusan. Sementara tanggal 4 (hari) ini sampai pukul 06.00 WIB tadi, terjadi 9 kali letusan dan 43 kali hembusan,” kata Ahmad Rifandi dalam keterangan yang diterima Kabapedia.com, Senin (4/12/2023). Letusan terjadi pagi ini, kata dia, berdurasi antara 18 detik hingga empat menit lebih. [isr]

 

Ikuti Kabapedia.com di Google News