Padang, Kabapedia.com – Gunung Marapi di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) mengalami erupsi pada 8 Juli 2024 pukul 09:17 WIB. KESDM, Badan Geologi, PVMBG melalui data Pos Pengamatan Gunungapi Marapi mengungkapkan, kolom abu mencapai ketinggian 1.000 meter di atas puncak (3.891 meter di atas permukaan laut), dengan arah condong ke barat daya.
Baca juga:
- Update Jumlah Korban Akibat Banjir Bandang Marapi: 34 Meninggal Dunia, 5 Hilang
- Mengerikan!! Banjir Lahar Dingin Marapi Sapu Bersih Kafe Hits di Lembah Anai
“Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 15.9 mm dan durasi 34 detik,” beber KESDM, Badan Geologi, PVMBG melalui data Pos Pengamatan Gunungapi Marapi dalam siaran persnya diterima Kabapedia.com, Senin (8/7/2024).
KESDM juga mengungkapkan saat ini Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada). Masyarakat dilarang memasuki radius 3 km dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek) dan harus waspada terhadap potensi bahaya lahar, terutama selama musim hujan. Penggunaan masker dan perlengkapan pelindung disarankan untuk menghindari gangguan pernapasan akibat abu vulkanik.
Baca juga:
- Luas Lahan Terdampak Erupsi Marapi Mencapai 3.144 Hektare, Mentan Kirim Tim Tinjau Daerah Terdampak
- Prosesi Wisuda 2 Mahasiswa UNP Korban Erupsi Marapi Digantikan Keluarga
Untuk menjaga kondusivitas, masyarakat diimbau tidak menyebarkan hoax dan selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah. Diketahui, Gunung Marapi sudah sering kali menunjukkan aktifitas vulkanik sejak awal tahun ini. Terakhir, Gunung yang terletak di dua kabupaten (Agam dan Tanah Datar) itu mengakibatkan musibah banjir bandang lahar dingin, yang melanda 3 daerah di Provinsi Sumbar pada Sabtu malam (11/5/2024). [isr]
Ikuti Google News dan berita Kabapedia Network di KabaPadang