Update Jumlah Korban Akibat Banjir Bandang Marapi: 34 Meninggal Dunia, 5 Hilang

oleh -484 Dilihat
Potret udara dampak banjir bandang lahar dingin Gunung Marapi, Sumbar. Dari update data terbaru, jumlah korban pasca musibah banjir yang melanda 3 daerah di Sumbar) pada Sabtu malam (11/5/2024) ini total 34 orang meninggal dunia dan 5 masih hilang. [Foto: Dok. BBC]

Tanah Datar, Kabapedia.com – Berikut update data terbaru jumlah korban pasca musibah banjir bandang lahar dingin Gunung Marapi yang melanda 3 daerah di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) pada Sabtu malam (11/5/2024).

Pemprov Sumbar melalui BPBD Sumbar terus melakukan koordinasi dengan BPBD daerah setempat guna memperoleh data, dan informasi terkait jumlah korban dan luas wilayah yang terdampak.

Baca juga:

Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah menyampaikan, berdasarkan laporan sementara yang dihimpun oleh BPBD Sumbar pada Minggu (12/5/2024) per pukul 14.00 WIB, tercatat
jumlah korban meninggal dunia sebanyak 34 orang, dengan rincian 16 orang di Kabupaten Agam dan 18 orang lainnya di Kabupaten Tanah Datar.

“Selain itu, kami juga menerima laporan ada sebanyak 5 orang masyarakat yang hingga siang ini statusnya hilang. Sementara untuk korban luka-luka berjumlah sebanyak 16 orang, sekali lagi ini masih data sementara ya,” jelas Gubernur Mahyeldi di Padang, Minggu (12/5/2024).

Gubernur dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga mengatakan, berhubung saat ini proses evakuasi dan pencarian korban masih berlangsung di lapangan. Maka potensi pergerakan data ini masih sangat terbuka.

Sementara itu terkait luasan wilayah yang terdampak pada 3 daerah yang terkena bencana. Pihaknya mencatat, di Kabupaten Agam terdapat 4 kecamatan yang terdampak, di Kabupaten Tanah Datar ada 2 kecamatan yang terdampak. Sedangkan di Kota Padang Panjang ada 1 kecamatan yang terdampak.

Hingga saat ini pihaknya bersama sejumlah pihak terkait di lintas instansi, masih terus melakukan koordinasi dan komunikasi. Baik terkait langkah penanganan dan pencarian korban maupun terkait upaya perlindungan terhadap para pengungsi dan kelompok usia rentan.

“Kita bersama sejumlah pihak terkait telah mendirikan posko di daerah terdampak, posko utama berada di daerah Bukit Batabuah Kabupaten Agam, posko lainnnya juga ada di Tanah Datar. Selain itu, kita juga telah instruksikan Dinas Sosial untuk segera mendirikan dapur umum guna pemenuhan kebutuhan logistik warga di titik pengungsian,” ungkap Mahyeldi.

Baca juga:

Sementara terkait berapa total jumlah kerugian, Gubernur Mahyeldi belum bisa memastikan karena saat ini jajarannya masih fokus terhadap pencarian dan evakuasi korban.

“Kita tunggu dulu hasil pendataan lapangan dan kajian teknis dari tim ahli tuntas, sekarang kita fokus ke proses evakuasi dan pencarian korban dulu ya,” tutup Mahyeldi. [isr]

 

Ikuti Kabapedia.com di Google News