One Way dan Ganjil-genap, Ini Rekayasa Lalu Lintas Jalan Padang – Bukittinggi

oleh -1204 Dilihat
Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Ruas Jalan Padang - Bukittinggi. [Grafis: Dok. Dishub Sumbar]

Padang, Kabapedia.com – Pemprov Sumbar bakal berlakukan kebijakan ‘Managemen Rekayasa Lalu Lintas Ruas Jalan Padang – Bukittinggi’, untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas saat mudik dan libur Lebaran Idul Fitri 2023.

Jumlah pemudik yang bakal masuk ke wilayah Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) pada libur Lebaran Idul Fitri tahun 2023 ini diprediksi meningkat. Selain pemudik, jumlah kendaraan yang bakal masuk ke Sumbar juga diperkirakan melonjak. Kondisi ini bakal diantisipasi dengan manajemen lalu lintas pada ruas Jalan Padang – Bukittinggi.

Dari hasil survei Balitbang Sumbar, terutama H-7 sampai dengan H+7 Lebaran. Diperkirakan lonjakan itu meningkat drastis dibanding tahun 2022. Lonjakan arus mudik itu diperkirakan naik sebesar 15 persen. Salah satu lonjakan kendaraan akan terjadi di ruas Jalan Padang-Bukittinggi. Hasil survei Balitbang Pemprov Sumbar, di hari normal ruas jalan tersebut dilalui sekitar 24.000-30.000 kendaraan/jam.

Sementara itu di rentang mudik Lebaran diperkirakan akan naik 4x lipat dari hari biasa. Dengan arti kata akan ada sekitar lebih kurang 100.000 kendaraan/jam yang akan melintasi jalur Padang – Bukittinggi selama mudik Lebaran. Masih dari hasil survei Balitbang Sumbar tersebut, pada 2023 ini akan terjadi lonjakan penumpang angkutan Lebaran, baik itu angkutan darat, laut maupun udara. Total ada kenaikan 5-15 persen untuk lonjakan penumpang itu dibandingkan tahun sebelumnya.

Secara keseluruhan terdapat total 3 poin kebijakan yang bakal diberlakukan saat Liburan Lebaran Idul Fitri 2023 mendatang. Rekayasa pertama adalah Penerapan Ganjil Genap pada ruas Sicincin – Bukittinggi, Menerapkan Sistem satu arah dari Sicincin – Bukittinggi pada jam tertentu dan ketiga Menerapkan Siatem Satu Arah dari Sicincin – Padang Panjang pada jam tertentu.

Untuk informasi lengkap penanganan macet mudik lebaran 1444 H dengan alternatif rekomendasi sebagai berikut:

1. Menerapkan Sistem Ganjil Genap Pada Ruas Jalan Sicincin – Bukittinggi, dan kendaraan yang memiliki Nomor Plat berbeda akan dialihkan ke jalur alternatif Sicincin-Malalak-Bukittinggi.

Mekanisme Ganjil-Genap:

  • Kendaraan yang memiliki plat nomor ganjil akan diperbolehkan melintasi ruas jalan Sicincin–Bukittinggi pada tanggal ganjil dan kendaraan yang memiliki plat nomor genap akan diperbolehkan melintas pada tanggal genap.
  • Kendaraan yang memiliki nomor plat yang berbeda akan diarahkan melalui rute alternatif Sicincin-Malalak-Bukittinggi. Keuntungan Penerapan Sistem Genap-Ganjil:
  • Penurunan volume lalu lintas pada jalur padat. Kerugian Penerapan Sistem Genap-Ganjil:
  • Jarak tempuh pada jalan alternatif relatif lebih Panjang bagi kendaraan yang memiliki nomor plat berbeda.
  • Kondisi jalur alternatif rentan longsor dan tidak didukung fasilitas perlengkapan jalan yang memadai.

2. Menerapkan Sistem Satu Arah (One Way) Pada Jam Tertentu

A . Ruas Jalan Sicincin– Bukittinggi.

B. Ruas Jalan Sicincin – Padang Panjang

  • Mekanisme penerapan sistem satu arah (one way):
  • Diberlakukan pada waktu tertentu dengan memperhatikan data volume lalu lintas,
  • Untuk ruas jalan Sicincin – Bukittinggi, kendaraan dari arah sicincin menuju bukittinggi diarahkan melewati Kota Padang Panjang. Sementara kendaraan dari arah Bukittinggi menuju Kota Padang diarahkan untuk melewati jalan Malalak.
  • Untuk ruas jalan Sicincin-Padang Panjang, kendaraan dari arah Sicincin menuju Bukittinggi melewati Padang Panjang. Kendaraan dari Bukittinggi menuju Padang diarahkan melewati Malalak atau melalui Kota Solok. Keuntungan Penerapan Sistem Satu Arah (One Way):
  • Peningkatan kapasitas jalan

Kerugian Penerapan Sistem Satu Arah (One Way):

  • Masyarakat yang tinggal di lokasi tertentu harus melakukan perjalanan lebih panjang dari sebelumnya yang berakibat penambahan waktu perjalanan dan konsumsi bahan bakar.
  • Membutuhkan petugas pengatur lalu lintas di setiap titik persimpangan sepanjang jalur OneWay.
  • Mempertinggi potensi kecelakaan akibat adanya kendaraan yang mencoba melawan arah.
  • Pemberlakuan One Way pada ruas Sicincin-Padang Panjang membutuhkan penanganan kemacetan lanjutan di ruas Padang Panjang-Bukittinggi.

Kepala Dinas Perhubungan Sumbar, Dedy Diantolani mengungkapkan, potensi kemacetan di Sumbar saat momen libur Lebaran Idul Fitri 2023 tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Saat ini sejumlah persiapan mendukung kelancaran lalu lintas telah dipersiapkan bersama lintas sektor, seperti Dinas Bina Marga Cipta Karya Tata Ruang, BPBD, Dinas Kesehatan, Polda Sumbar, jajaran TNI dan pihak terkait lainnya.

Selain itu dalam koordinasi yang dilakukan juga akan diambil langkah-langkah untuk mengurai kemacetan arus mudik Lebaran tersebut. Seperti penetapan jalur searah, (one way), penerapan genap ganjil. Untuk menjadi catatan, namun ini baru sebatas usulan yang disosialisasi dan simulasinya akan segera dilakukan beberapa hari ke depan. 

Baca Juga: Mudik Lebaran 2023, Rekayasa Lalu Lintas Ruas Jalan Padang – Bukittinggi Diberlakukan

“Dari hasil rapat koordinasi yang telah dilakukan, terdapat usulan Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Ruas Jalan Padang – Bukittinggi,” ujar Dedy dalam siaran resminya diterima Kabapedia.com, Selasa (4/4/2023) malam. [isr]

 

Simak berita Kabapedia.com di Google News