Masa Emas Kejayaan Pulau Cingkuak, Jadi Pelabuhan Internasional Abad ke 16

oleh -994 Dilihat
Keindahan Pulau Cingkuk dilihat dari udara. Pulau di Kabupaten Pessel ini pada abad ke-16 pernah menjadi pelabuhan internasional di Sumatra. [Foto: Dok. Kabapedia.com]

Painan, Kabapedia.com – Tahukah Anda, sebuah pulau kecil yang kini jadi daerah administrasi Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) menyimpan sejarah besar masa emas pelabuhan internasional di Sumatra pada kisaran abad ke 15-16.

Pulau tersebut bernama Pulau Cingkuk, sebuah pulau kecil yang terletak di Teluk Painan, Pessel. Menurut catatan sejarah dari sejumlah sumber, kawasan Pulau Cingkuk, atau disebut masyarakat setempat Cingkuak, diduga merupakan benteng Portugis yang digunakan sebagai gudang lada masa VOC.

Pulau ini memiliki peranan yang besar pada masa VOC. Pada tahun 1660, Belanda pernah berkeinginan untuk memindahkan kantor perwakilan mereka dari Aceh ke Kota Padang dengan alasan lokasi dan udara yang lebih baik namun keinginan ini ditolak oleh penguasa kota Padang hingga akhirnya mereka berkantor di Salido.

Pada abad 16 ini pulau, Pulau Cingkuk di Painan menjadi pelabuhan kapal internasional yang berjaya sebagai pelabuhan emas Salido.

Pada tahun 1666, di Pulau inilah kompeni dagang VOC membangun lojinya di Pantai Barat Sumatra. Pulau Cingkuak merupakan pusat kegiatan perdagangan di kawasan selatan pesisir barat Minangkabau.

Pada masa kejayaannya, di pulau ini pernah ditempatkan 59 petugas (aparat) VOC yang dipimpin oleh seorang Koopman. Perjanjian Painan pada tahun 1663 yang diprakarsai oleh Groenewegen yang membuka pintu bagi Belanda untuk mendirikan loji di kota Padang, selain kantor perwakilan mereka di Tiku dan Pariaman.

Dengan alasan keamanan kantor perwakilan di kota Padang dipindahkan ke pulau Cingkuk hingga pada tahun 1667 dipindahkan lagi ke kota Padang. Bangunan itu terbakar pada tahun 1669 dan dibangun kembali setahun kemudian.

Masyarakat Bayang pernah terlibat dalam perang melawan Pemerintah Hindia Belanda selama lebih kurang satu abad yaitu dimulai pada tahun 1663 sampai 1771.

Pulau Cingkuk terkenal dalam sejarah Minangkabau, khususnya di Pesisir Selatan, karena di Pulau ini juga, setelah terhalaunya urang Rupik atau Portugis, kemudian digantikan oleh kompeni Belanda yang bercokol cukup lama.

Sejarah juga mencatat, Pulau Cingkuak merupakan tempat berlabuh pertama bangsa Portugis di Pantai Barat Sumatra. Pulau Cingkuk juga pernah menjadi lokasi perundingan Raja Minangkabau dengan VOC.

Baca juga: Sejarah Jembatan Akar Bayang, Icon Ranah Minang yang Dibangun 26 Tahun oleh Ulama

Dalam banyak literatur sejarah, Pulau Cingkuk memiliki nama lain yaitu Chinco, Poulo Chinco, Poulo Chinko (Dalam bahasa Portugis) Poeloe Tjinko, Poelau Tjingkoek, Pulu Tjinkuk (Dalam bahasa Belanda). Nama Pulau Cingkuk mulai disebutkan sejak Painansch Traktaat pada tahun 1663. VOC mendirikan loji di Pulau Cingkuk tahun 1669 sebagai Gudang. [isr]

 

 

Ikuti Kabapedia.com di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.