Ini Bendungan Kering Pertama di Indonesia untuk Pengendalian Banjir Jakarta, Sudah Diresmikan dan Telan Dana Rp1,3 Triliun

oleh -466 Dilihat
Bendungan Ciawi saat pengerjaan. [Foto: Dok. PU]

Ciawi, Kabapedia.com – Indonesia kini resmi memiliki bendungan kering pertama. Adalah Bendungan Ciawi yang baru saja diresmikan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bersama pejabat terkait, Jumat (23/12/2022).

Bendungan Ciawi terletak di Bogor, Jawa Barat. Bendungan ini merupakan bendungan kering pertama di Indonesia untuk pengendalian banjir, khususnya untuk kawasan Metropolitan Jakarta.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono hadit mendampingi Presiden Jokowi saat peresmian. Turut hadir dalam peresmian, Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan, dan Direktur Utama Brantas Abipraya Sugeng Rochadi.

Bendungan Ciawi merupakan bagian dari sistem prasarana pengendalian banjir Jakarta khususnya untuk Sungai Ciliwung di bagian hulu, disamping normalisasi Sungai Ciliwung sepanjang 33 km dan Sudetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur di bagian hilirnya.

“Bendungan Ciawi dan Sukamahi bisa mereduksi banjir pada area berisiko terdampak 464 hektar menjadi 318 hektar. Kurang lebih nanti ada 12 kelurahan yang berkurang risiko banjirnya karena Bendungan Ciawi dan Sukamahi,” kata Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi bersama Menteri PU saat meresmikan Bendungan Ciawi. [Foto: Dok. PU]
Presiden Jokowi mengatakan banjir adalah problem utama DKI Jakarta selain kemacetan dan tata ruang. Sehingga ia meminta kepada Gubernur DKI Jakarta dan Gubernur Jawa Barat agar menuntaskan semua urusan yang berkaitan banjir di Jakarta secara konsisten, yaitu normalisasi 13 sungai di Jakarta, Sudetan Ciliwung, tanggul pantai dan giant sea wall, dan manajemen pengelolaan pompa-pompa yang lebih baik.

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Jarot Widyoko menjelaskan, pekerjaan konstruksi Bendungan Ciawi dilakukan pada 2016-2022 oleh kontraktor pelaksana PT Brantas Abipraya dan PT Sacna (KSO), dengan biaya Rp1,3 triliun.

“Bendungan dengan tinggi 55 meter ini memiliki kapasitas tampung 6,05 juta m3 dan luas area genangan 39,40 hektare untuk mereduksi banjir hingga 111,75 m3/detik,”

Dirjen Jarot juga mengungkapkan pembangunan Sudetan Ciliwung ke Kanal Banjir Timur direncanakan akan selesai pada April 2023. Pekerjaan ini akan mengurangi risiko banjir pada area seluas 107 Ha, sehingga total pengurangan daerah terdampak risiko banjir dari pembangunan ketiga prasarana tersebut (bendungan, sudetan, dan normalisasi Sungai Ciliwung) adalah 347 Ha.

Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Bendungan ke-30, Produksi Pertanian Jatim Bakal Meningkat!!

“Sisa daerah terdampak risiko banjir akan dikendalikan melalui Program Normalisasi Sungai Ciliwung lanjutan tahun 2023-2024 sepanjang kurang lebih 17 km,” tuturnya. [isr]

 

Simak berita Kabapedia.com di Google News