Hal ini memperkuat narasi bahwa bank sentral AS, Federal Reserve, akan mempertahankan tingkat bunga tinggi ini lebih lama. Menurut CME Fedwatch Tool, pasar berharap The Fed baru akan mulai menurunkan bunga pada kuartal III-2024, lebih lama dibandingkan ekspektasi sebelumnya yaitu Juni 2024.
Sentimen negatif pasar lainnya adalah meningkatnya ketegangan geopolitik setelah Iran melancarkan serangan ke Israel pada 13 April 2024. Hal ini mendorong kenaikan harga beberapa komoditas seperti minyak mentah, emas, dan perak. Di sisi lain, beberapa komoditas menghadapi masalah suplai dan prospek permintaan yang lebih baik, sehingga menjaga potensi kenaikan.
Dari serangkaian sentimen negatif ini, Stockbit mencatat, pada Selasa lalu, saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga seperti properti (-3,25%), teknologi (-2,85%), dan keuangan (-2,49%), mengalami penurunan yang signifikan.
“Namun, kami berpendapat bahwa koreksi ini bisa menjadi peluang bagi investor untuk membeli saham perbankan dengan valuasi yang lebih menarik, karena menurut kami, fundamental dan prospeknya masih cukup baik,\” tulis Stockbit dalam riset harian mereka.
Sebelumnya, Investment Analyst Lead at Stockbit & Bibit, Rahmanto Tyas Raharja, menyatakan bahwa saat ini dia lebih memilih bank menengah dibandingkan bank besar karena valuasi yang lebih menarik. Saham pilihannya adalah BMRI, BNGA, dan BBTN.
Baca juga:
- 10 Daftar Game Penghasil Saldo DANA Terbaru 2024
- 5 Pekerjaan dengan Pendapatan Tinggi di Dunia!! Nomor 1..
Sementara itu, tren kenaikan harga komoditas dan penguatan dolar AS berpotensi memberikan dampak positif bagi emiten komoditas di atas. [isr]
Ikuti Kabapedia.com di Google News
