Buntut Peretasan PDNS, Semuel A Pangerapan Mundur

oleh -280 Dilihat
Dirjen Aptika Kominfo Semuel A Pangerapan saat memberikan Keterangan Pers pengunduran dirinya di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Kamis (4/7/2024). [Foto: Dok. Ditjen IKP Kominfo/Hendra]

Jakarta, Kabapedia.com – Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Dirjen Aptika Kominfo), Semuel Abrijani Pangerapan, resmi mengundurkan diri dari jabatannya per 1 Juli 2024. Surat pengunduran dirinya telah diserahkan kepada Menteri Kominfo, Budi Arie Setiadi.

Baca juga:

“Saya menyatakan per tanggal 1 Juli 2024 saya sudah mengajukan pengunduran diri saya secara lisan dan suratnya sudah saya serahkan kemarin kepada Menteri Kominfo,” ujar Semuel dalam keterangan pers di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Kamis (4/7/2024).

Pengunduran diri Semuel ini merupakan tanggung jawab moral atas peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) di Surabaya, Jawa Timur, oleh Kelompok Brain Cipher sejak 25 Juni 2024. Serangan ransomware tersebut berdampak pada 282 pengguna PDNS.

“Kejadian itu, bagaimanapun juga, secara teknis adalah tanggung jawab saya sebagai Dirjen yang mengampu proses transformasi pemerintahan,” tutur Semuel. “Secara moral, saya harus mengambil tanggung jawab ini karena masalah ini seharusnya ditangani dengan baik oleh saya,” tegasnya.

Semuel telah menjabat sebagai Dirjen Aptika Kominfo selama hampir delapan tahun, mengawasi proses transformasi digital pemerintah secara teknis. Setelah mundur, ia berencana kembali ke sektor swasta dan tetap fokus membantu transformasi digital Indonesia.

“Saya akan fokus pada transformasi digital Indonesia. Membangun Indonesia tidak harus dari pemerintah, dulu saya dari swasta, jadi saya balik lagi ke komunitas saya,” jelasnya.

Semuel memastikan bahwa pihak terkait terus bekerja dalam pemulihan data di PDNS serta melakukan investigasi penyebab serangan ransomware tersebut. Saat ini, pihaknya sedang mencoba kunci ransomware yang telah diberikan oleh kelompok peretas dan telah berhasil untuk yang diuji coba.

Baca juga:

“Kami mendapatkan kunci ransomware dan telah mencobanya di spesimen kami. Memang berhasil dibuka karena yang dikunci banyak. Itu saja yang saya tahu,” tandas Semuel A Pangerapan. [isr]

 

Ikuti Google News dan berita Kabapedia Network di KabaPadang