Bendungan Ini Penuhi Peningkatan Pasokan Air Baku dan Irigasi di Jawa Tengah, Cek Spesifikasinya

oleh -536 Dilihat
Bendungan Jragung di Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. [Foto: Dok. Kementerian PUPR]

Semarang, Kabapedia.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan pembangunan Bendungan Jragung di Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah.

Ditargetkan bendungan ini bakal selesai tahun 2024 mendatang, bersamaan penyelesaian pembangunan 61 bendungan lainnya, untuk tambahan pasokan air baku dan irigasi lahan pertanian di seluruh Indonesia.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan bendungan bertujuan untuk peningkatan volume tampungan air, sehingga suplai air irigasi ke lahan pertanian terus terjaga, penyediaan air baku dan pengendalian banjir.

“Pembangunan bendungan akan diikuti dengan pembangunan jaringan irigasinya, sehingga dengan adanya suplai air yang kontinu dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun, bisa bertambah menjadi 2-3 kali tanam,” kata dia, dilansir Kabapedia.com, Kamis (12/1/2023)/

Bendungan Jragung dibangun Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Ditjen Sumber Daya Air, setelah sebelumnya menyelesaikan pembangunan Bendungan Logung di Kabupaten Kudus dan Randugunting di Kabupaten Blora.

Kepala BBWS Pemali Juana Muhammad Adek Rizaldi mengatakan, Bendungan Jragung dengan kapasitas tampung 90 juta m3, utamanya akan bermanfaat sebagai sumber air baku bagi wilayah Kota Semarang sebesar 500 liter/detik, Kabupaten Grobogan 250 liter/detik, dan Kabupaten Demak 250 liter/detik, serta menyuplai air bagi daerah irigasi seluas 4.528 hektare di Kabupaten Semarang.

“Kontrak pembangunan Bendungan Jragung ditandatangani pada akhir 2020 dan mulai konstruksi pada pertengahan 2021 setelah proses penyiapan lahan. Saat ini progres konstruksi secara keseluruhan dari tiga paket pekerjaan sekitar 21,6% dan ditargetkan rampung pada tahun 2024,” kata Adek.

Dikatakan Adek, saat ini tengah dilakukan percepatan pembangunan dengan metode konstruksi yang dilaksanakan secara paralel tanpa harus menunggu penyelesaian pekerjaan yang satu untuk memulai pekerjaan lainnya.

“Saat ini sudah dimulai proses timbunan tubuh bendungan (main dam) tanpa harus menunggu terowongan pengelak sungai selesai. Agar timbunan tidak tergenang air, aliran sungai dialihkan sementara dengan dibuatkan sudetan sungai,” kata Adek.

Pekerjaan Pembangunan Bendungan Jragung terdiri dari 3 paket pekerjaan dengan lingkup pekerjaan Paket I dan II berupa pekerjaan galian dan timbunan _main dam_ , perlindungan tebing, _drilling_ dan _grouting_ dan Paket III meliputi pekerjaan jalan akses, pengelak sungai, bangunan pelimpah (spillway),dan pekerjaan lain-lain sepetlrti bangunan Fasilitas Umum (fasum) dan relokasi SUTET 500kV.

Paket I dikerjakan oleh penyedia jasa PT Waskita Karya dengan nilai kontrak Rp806,3 miliar dengan progres fisik hingga 11 Januari 2023 mencapai 14,14% Paket II dikerjakan oleh PT Wijaya Karya-PT BRP (KSO) dengan nilai kontrak Rp758 miliar dengan progres 24,97% dan Paket III dikerjakan PT Brantas Abipraya-PT Pelita Nusa Perkasa (KSO) senilai Rp735,9 miliar dengan progres fisik 25,68%.

Baca Juga: Ini Bendungan Multifungsi ke-8 di Jawa Timur

Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pembangunan Bendungan BBWS Pemali Juana I Gusti Ngurah Carya Andi Baskara mengatakan, Bendungan Jragung mengurangi risiko banjir area hilir sebesar 45%, potensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro dengan kapasitas 1.400 KW dan pengembangan destinasi wisata air serta agrowisata. [isr]

 

Simak berita Kabapedia.com di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.