Batam dan Bintan Segera Bisa Ditempuh lewat Darat, Ini Progges Pembangunannya

oleh -1233 Dilihat
Peta uadara pembangunan Jembatan Batam - Bintan (Babin). [Foto: Dok. simpulkpbu]

Bintan, Kabapedia.com – Pulau Batam dan Kepuluan Bintan bakal segera terhubung lewat jalur darat. Kedua pulau ini bakal dihubungkan dengan sebuah jembatan, yakni dengan Jembatan Batam – Bintan (Babin).

Jembatan Babin saat ini tengah dalam persiapan proses pembangunannya. Jika jembatan tersebut rampung tentunya Batam dan Bintan sudah bisa ditembus via jalur darat dengan Jembatan Babin.

Terbaru, Kementerian PUPR, Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB), dan Pemprov Kepulauan Riau (Kepri) resmi melakukan penandatanganan kerjasama pembangunan Jembatan Babin.

Bertempat di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Senin (9/1/2023) lalu, penandatanganan itu dilakukan oleh Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, disaksikan Deputi PIP Bidang Polhukam PMK BPKP RI Iwan Taufik Purwanto, Sekdaprov Kepri Adi Prihantara, unsur DPRD Provinsi Kepri, Bupati Bintan Roby Kurniawan dan Asisten I Pemko Batam

Ansar menjelaskan, penandatanganan kerjasama tersebut, untuk pembiayaan pembangunan Jembatan Babin, yang akan dilakukan oleh Pemerintah Pusat dengan dana pinjaman dan ALIB.

“Nilai (pinjamannya) Rp 4.5 triliun untuk pembangunan dan Batam hingga Tanjung Sauh. Kemudian untuk sisanya Tanjung Sauh-Bintan akan dibangun dengan skema KPBU,” terang dia.

Gubernur menjelaskan, sebagai langkah awal untuk memulai proses pelelangan tersebut, Kementerian PUPR pada Februari 2023 akan melakukan penyelidikan tanah di 16 titik. Prosesnya sendiri ditargetkan sudah akan rampung pada September 2023.

“Sehingga di akhir tahun 2023 atau awal tahun 2024 sudah bisa dilelang,” jelasnya.

Untuk mendukung percepatan terealisasinya pembangunan Jembatan Babin tersebut. Pemprov Kepri sambungnya, saat ini tengah fokus menyelesaikan dokumen pembebasan lahan di Tanjung Sauh, Pulau Bau

“Saat ini masih ada 7 sertifikat lagi yang masih diproses di BPN. Kalau semua sudah rampung, lahan akan kita serahkan sekaligus kepada Kementerian PUPR,” paparnya.

Sebagai informasi, pinjaman pembiayaan yang diberikan oleh AIIB tersebut terdiri dari tiga komponen. Komponen pertama yakni untuk pekerjaan konstruksi dengan nilai sebesar Rp 3,6 triliun, komponen kedua yaitu untuk jasa konsultasi dan konstruksi sebesar Rp 184 miliar, dan komponen ketiga untuk konsultan manajemen proyek senilai Rp 21,52 miliar.

Sementara itu, isi perjanjian kerjasama tersebut yakni pada kuartal 4 tahun 2023 akan dilakukan penilaian proyek, kriteria dan pengajuan kesiapan. Kemudian di awal kuartal 1 tahun 2024 sudah akan dilakukan penerbitan daftar kegiatan dan proses negosiasi pinjaman.

Selanjutnya, pada kuartal ke-2 Tahun 2024 proses persetujuan dewan direksi hingga penandatanganan pinjaman diperkirakan selambat-lambatnya akhir Quartal ke-2 Tahun 2024.

Untuk diketahui, proyek jembatan Babin sepanjang 14,7 km yang telah tercantum dalam PPP Book 2020 ini, pengerjaannya akan mendapatkan dukungan pemerintah dan diusulkan untuk mendapatkan pinjaman infrastruktur. Jembatan ini memiliki nilai investasi yang cukup fantastis dan model pengerjaan yang cukup rumit.

Baca Juga: Jembatan Gantung Sungai Pisang Bernilai Rp3,6 M Resmi Beroperasi, Dukung Akses Wisata 3 Pulau!!

Untuk spesifikasi, Jembatan Babin dirancang bakal memiliki vertical clearance, Batam – Tanjung Sauh setinggi 27 meter (m) dan Tanjung Sauh-Batam 40 m. Penetapan vertical clearance tersebut menyebabkan membengkaknya nilai investasi, dari yang awalnya Rp8,78 triliun menjadi Rp13,66 triliun.

Secara keseluruhan, aspek pembiayaan Jembatan Babin terbagi atas tiga sumber yakni, biaya investasi senilai Rp13,66 triliun, biaya konstruksi Rp9,78 triliun dan dukungan pemerintah (termasuk PPN) senilai Rp4,44 triliun. [isr]

 

Simak berita Kabapedia.com di Google News