Jakarta, Kabapedia.com – Xabi Alonso, gelandang yang tak asing bagi para penggemar sepak bola, pria berkebangsaan Spanyol ini telah menorehkan jejak gemilang baik sebagai pemain maupun sebagai pelatih. Dari lapangan tengah hingga kursi pelatih, Xabi terus menunjukkan kejeniusannya. Mari kita telusuri perjalanan karirnya yang menginspirasi.
Awal Karir sebagai Pemain
Xabi Alonso lahir pada 25 November 1981 di Tolosa, Spanyol. Ayahnya, Miguel Ángel Alonso, juga seorang mantan pemain sepak bola yang membela Real Sociedad dan Barcelona. Keturunan sepak bola ini tampaknya mengalir dalam darah keluarga Alonso.
Alonso memulai kariernya di Real Sociedad, klub di provinsi tempat tinggalnya. Setelah masa pinjaman singkat di SD Eibar, ia kembali ke Sociedad dan kemudian menjadi kapten tim. Posisi gelandang bertahan adalah peran utamanya, dan ia dikenal sebagai salah satu yang terbaik di dunia pada masanya.
Perjalanan Internasional dan Kesuksesan Bersama Spanyol
Alonso juga bermain untuk klub-klub besar seperti Liverpool, Real Madrid, dan Bayern Munich. Di Liverpool, ia memenangkan Liga Champions UEFA pada musim pertamanya, mencetak gol penyama kedudukan di final melawan Milan. Di Real Madrid, ia meraih gelar liga dan Liga Champions. Selama bermain di Bayern Munich, Alonso membantu tim memenangkan tiga gelar Bundesliga secara beruntun.
Namun, prestasi terbesarnya mungkin adalah bersama timnas Spanyol. Alonso menjadi bagian dari generasi emas yang memenangkan Euro 2008, Euro 2012, dan Piala Dunia 2010. Ia mencatat lebih dari 100 penampilan untuk Spanyol dan menjadi salah satu pemain kunci dalam kesuksesan tim.
Transisi Menjadi Pelatih
Setelah pensiun sebagai pemain pada tahun 2017, Alonso dengan cepat beralih ke dunia pelatihan. Saat ini, ia menjabat sebagai pelatih kepala Bayer Leverkusen di Bundesliga Jerman.
Berikut adalah beberapa aspek menarik tentang filosofi pelatihannya.
Dikenal dengan formasi taktis Alonso memperkenalkan formasi 3-4-2-1 yang menjadi kunci perubahan Leverkusen. Kontrol lini tengah adalah prinsip utamanya, dan dia percaya bahwa jika Anda menguasai lini tengah, Anda menguasai permainan dan memiliki lebih banyak peluang untuk menang
Kemudian permainan Bangun Serangan dan Pemanfaatan Ruang: Leverkusen mengundang tekanan lawan untuk menciptakan ruang yang dapat dimanfaatkan. Pemain seperti Jeremie Frimpong menjadi kunci dalam memanfaatkan ruang yang tercipta. Tim sering menggunakan winger yang turun untuk memulai serangan transisi.
Selanjutnya menjalankan strategi counter-pressing: Leverkusen dikenal dengan strategi counter-pressing yang cermat. Pendekatan ini efektif mengarahkan lawan ke sisi lapangan dan memancing bek penuh yang tidak curiga.
Baca juga : Gala Pagamo: Gelandang Muda Berbakat Ranah Minang Perkuat Semen Padang di Liga 1
Alonso memadukan pengalaman bermainnya yang luar biasa dengan pemahaman taktis yang mendalam.
Baca juga : Persib Tambah Amunisi 2 Pemain Asing, Ada Mantan Gelandang Juventus
Kehadirannya telah mengubah Leverkusen dari masa ketidakpastian menjadi kesuksesan yang luar biasa. Semoga perjalanan karirnya terus menginspirasi para pecinta sepak bola di seluruh dunia.[R9/Kpd]