Titiek Soeharto Geram Temukan 1.200 Ton Beras Bulog Menghitam

oleh -55 Dilihat
Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto menyidak gudang beras milik Bulog di Maluku Utara. [Foto: Dok. Gerindra.id]

Jakarta, Kabapedia.com – Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto geram. Dia meluapkan amarah saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Gudang Bulog Tabahawa, Maluku Utara. Saat sidak tersebut Titiek mendapati tumpukan beras cadangan pemerintah (CBP) bulog yang warnanya menghitam karena sudah terlalu lama disimpan.

Baca juga:

Dalam video yang diunggah akun resmi DPR RI, ekspresi kecewa Titiek terlihat jelas. Ia menegaskan agar pihak Bulog melaporkan kondisi sebenarnya tanpa ditutup-tutupi kepada pimpinan kementerian maupun kantor pusat. “Ini untuk mengecek kondisi beras yang ada di sini. Ternyata ada yang sudah setahun lebih, masuk Mei 2024, dan masih ada 1.200 ton,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (27/9/2025).

Titiek mempertanyakan alasan stok lama itu tak segera disalurkan sehingga kualitasnya menurun drastis. Sambil menunjuk tumpukan beras berwarna abu-abu, ia menilai beras tersebut sudah tidak layak dikonsumsi. “Aku nggak tahu ini mau disimpan sampai kapan. Kenapa nggak disalur-salurkan?” katanya dengan nada tinggi.

Ia juga menyoroti beras yang dilepas Bulog melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan harga Rp65 ribu per kemasan 5 kilogram. Menurutnya, kualitas beras yang dijual ke masyarakat jauh dari kata standar.

“Kalau SPHP dapatnya yang kayak begini, jelas nggak layak. Buat bantuan pun tidak pantas, apalagi untuk dijual. Mungkin cocoknya untuk pakan ternak,” tegasnya.

Bagi Titiek, masalah beras tidak hanya sekadar urusan distribusi pangan, melainkan juga menyangkut hak rakyat untuk hidup sehat dan layak. Oleh karena itu, ia mendesak Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional, dan Bulog segera mengambil langkah cepat agar stok lama segera tersalurkan sebelum semakin rusak.

Baca juga:

“DPR RI akan menggelar rapat kerja lembaga lintas supaya distribusi bisa lebih cepat dan tepat sasaran. Rakyat berhak makan beras terbaik, bukan beras berkualitas buruk seperti ini. Kalau disalurkan dalam kondisi ini, jelas tidak layak,” ujarnya lagi.

Dalam sidak tersebut, Kepala Perum Bulog Cabang Ternate, Jefry Tanasy, yang mendampingi langsung, memilih bungkam ketika dicecar pertanyaan mengenai tumpukan beras yang sudah menumpuk lebih dari setahun itu. [isr]

 

Ikuti Kabapedia Network di  Google News dan KabaPadang 

No More Posts Available.

No more pages to load.