Manggarai, Kabapedia.com – Wae Rebo, sebuah desa adat yang terletak di tengah kawasan pegunungan pantai selatan Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), telah menarik banyak kunjungan wisatawan dari seluruh dunia.
Desa ini dikenal karena rumah adatnya yang unik, berbentuk kerucut atau disebut Mbaru Niang. Namun, apa yang mungkin tidak diketahui oleh banyak orang adalah bahwa penduduk desa ini ternyata memiliki garis keturunan dari Suku Minangkabau.
Asal-Usul Wae Rebo
Menurut cerita yang dilansir oleh akun YouTube Tela Toni, orang pertama yang membangun perkampungan Wae Rebo adalah Empo Maro.
Empo Maro dan saudaranya, Bimbang, konon berasal dari Minangkabau, Pulau Sumatra. Mereka berlayar ke arah timur Indonesia dan mendaratkan kapalnya di Labuan Bajo, di ujung barat Pulau Flores.
Setelah hidup berpindah-pindah dari satu daerah ke daerah lain, mereka akhirnya memutuskan untuk bermukim di daerah yang sekarang menjadi Desa Adat Wae Rebo. Dengan demikian, penduduk Wae Rebo saat ini masih memiliki garis keturunan dari Suku Minangkabau.
Kehidupan di Wae Rebo
Wae Rebo berdiri kokoh dan anggun di tengah kawasan pegunungan. Sudah beratus-ratus tahun lamanya, kampung Wae Rebo tetap mempertahankan keasliannya dan tak terpengaruh daerah luar. Bentuk kerucut pada rumah Adat Wae Rebo menyimbolkan persatuan di antara warga kampung. Juga lingkaran pada dasar bangunan simbol persatuan.
Bangunan kokoh yang masih bertahan sampai saat ini, dibangun sejak tahun 1920 dan dikonstruksi ulang tujuan rumah pada tahun 2008 lalu. Meski jauh dari peradaban dan hiruk-pikuk perkotaan, masyarakat Wae Rebo tetap bisa menikmati hidup bersanding dengan alam.
Baca juga: Menyingkap Keindahan Wae Rebo, Desa Unik di Atas Awan yang Memukau Dunia
Jejak keturunan Minangkabau di Wae Rebo adalah bukti nyata dari perjalanan panjang dan perjuangan nenek moyang mereka. Meski berada jauh dari tanah kelahiran leluhur mereka, masyarakat Wae Rebo tetap mempertahankan budaya dan tradisi asli mereka. Ini adalah cerita tentang bagaimana suku Minangkabau telah meninggalkan jejak mereka di seluruh nusantara, bahkan hingga ke ujung timur Indonesia. [isr]
Ikuti Kabapedia.com di Google News