Bangga! Kerajaan Minangkabau yang Paling Tua di NKRI?

oleh -663 Dilihat
Bangga! Kerajaan Minangkabau yang Paling Tua di NKRI? [Grafis: Dok. Ist]

Jakarta, Kabapedia.com – Assalamualaikum, dunsanak. Terima kasih sudah bergabung dengan kami untuk membahas informasi menarik seputar fakta unik, sejarah, budaya, tradisi, tokoh, dan mitos Minangkabau. Minangkabau adalah salah satu masyarakat yang paling berbangga di NKRI, karena kerajaan pertama yang berdiri di Nusantara adalah Kerajaan Kandis, sebuah kerajaan berdarah Minangkabau.

Baca juga:

Kerajaan Kandis eksis dan berkembang pada abad pertama sebelum masehi di daerah yang sekarang bernama Antan Kaj. Kerajaan ini berdiri di wilayah Sumatera, tepatnya di Lubuk Jambi, Kuantan, Riau. Diperkirakan, Kerajaan Kandis berdiri satu abad sebelum masehi, jauh sebelum Kerajaan Damas Raya di Sumatera Tengah.

Tokoh terkenal dari Kerajaan Kandis adalah Patih dan Tumenggung Maharaja Diraja, pendiri kerajaan ini. Mereka membangun istana megah bernama Istana Damna. Putra Maharaja Diraja, yang bergelar Mangku Maharaja Diraja atau Datuk Rajo Tunggal, memiliki senjata kebesaran berupa keris dengan hulu kepala burung garuda, yang masih dimiliki oleh Datuk Mangkuto Maharajo Dirajo hingga saat ini. Datuk Rajo Tunggal menikah dengan Putri Bunda Pertiwi, saudara dari Bunda Darah Putih.

Simbol Kerajaan Kandis adalah sepasang bunga raya merah dan putih. Kerajaan ini kaya akan emas, sehingga Datuk Rajo Tunggal membangun tambang emas di kaki Bukit Bakar yang dikenal sebagai Tambang Titah. Hasil tambang dan hutan dari Kandis diperdagangkan ke Semenanjung Melayu oleh Datuk Bandaro Hitam, menteri perdagangan, menggunakan kapal kayu dari Malaka ke Kandis.

Pada puncak kejayaannya, terjadi perebutan kekuasaan di Kerajaan Kandis. Fitnah dan hasutan menyebabkan perpindahan penduduk ke Bukit Selasih, di mana berdirilah Kerajaan Kancil Putih. Seiring waktu, muncul kerajaan-kerajaan baru seperti Koto Alang di Bukit Betung dan Kerajaan Pinang Masak di Lubuk Ramo. Perang antar kerajaan pun terjadi, dengan Kerajaan Kandis mengalahkan Koto Alang. Raja Aur Kuning dari Koto Alang akhirnya pindah ke Jambi, sementara Patih dan Tumenggung pindah ke Gunung Merapi, Sumatera Barat, dan berganti nama menjadi Datuk Perpatih Nan Sabatang dan Datuk Ketumenggungan.

Kerajaan Kandis mengalami kehancuran setelah diserang oleh Raja Sintong dari Cina dalam ekspedisi Sintong. Istana Damna disembunyikan dan pusat kerajaan dipindahkan ke Dusun Tuo, Teluk Kuantan.

Kerajaan Kandis, berdiri pada abad pertama sebelum masehi di Kuantan, Riau, adalah kerajaan pertama yang muncul di NKRI. Sebagai perbandingan, Kerajaan Kutai berdiri pada abad ke-4 Masehi, Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7, Kerajaan Majapahit pada abad ke-14, dan Kerajaan Singosari pada abad ke-13. Berdasarkan hal ini, Kerajaan Kandis berdiri sekitar 400 tahun lebih awal daripada Kerajaan Kutai di Kalimantan.

Meskipun Kerajaan Kandis terletak di Riau, banyak alasan untuk menyebutnya sebagai kerajaan Minangkabau. Nama-nama tokoh kerajaan seperti Datuk Bagindo Rajo Mangkuto berbahasa Minangkabau, menunjukkan indikasi bahwa kerajaan ini bersuku Minangkabau. Selain itu, Kuantan sangat dekat dengan Sumatera Barat, dan dua tokoh penting dari Kerajaan Kandis, Datuk Perpatih Nan Sabatang dan Datuk Ketumenggungan, kembali ke ranah Minangkabau.

Pembedaan antara Minangkabau dan Riau sekarang adalah konsepsi pemerintah NKRI yang membatasi Alam Minangkabau hanya pada Provinsi Sumatera Barat. Sebenarnya, kebudayaan Minangkabau meliputi Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, dan Mandailing. Dengan demikian, Riau dan Kuantan juga termasuk bagian dari Minangkabau.

Baca juga:

Berdasarkan beberapa alasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Kerajaan Kandis merupakan kerajaan berdarah Minangkabau. Masyarakat Minangkabau patut berbangga karena leluhur mereka telah mendirikan kerajaan yang menjadi yang pertama di Nusantara pada abad pertama sebelum masehi. Semoga paparan ini menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat Minangkabau untuk berkarya lebih giat demi memajukan Nusantara yang permai ini. [isr]

 

Ikuti Google News dan berita Kabapedia Network di KabaPadang