Meniti Sejarah Kota Tua Padang: Jejak Lampau Terlupakan

oleh -363 Dilihat
Potret Kota Tua Padang. [Foto: Dok. Pemko Padang]

Padang, Kabapedia.com – Assalamualaikum, Dunsanak! Menelusuri Kota Tua Padang seperti membuka lembaran sejarah yang sarat dengan kisah masa lalu. Hingga kini setiap sudut kota ini memancarkan aura nostalgia, membawa kita kembali ke masa kejayaan Kota Padang sebagai pusat perdagangan dan militer.

Baca juga:

Sejarah Awal

Kota Tua Padang terletak di sepanjang Sungai Batang Arau, membagi wilayah kota dengan Bukit Gunung Padang yang ikonik. Sejarah kota ini tidak bisa dilepaskan dari Pelabuhan Muaro, yang menjadi cikal bakal perkembangan Kota Padang. Pelabuhan ini, yang menghadap langsung Samudra Hindia, dulu menjadi pusat aktivitas perdagangan para perantau Minangkabau dari dataran tinggi atau darek.

Pada pertengahan abad ke-14, kebijakan penguasa Pagaruyung mengalihkan arus perdagangan ke Pantai Barat Sumatera, menjadikan Padang sebagai bandar dagang yang ramai. Para pedagang dari berbagai belahan dunia, seperti Aceh, Gujarat, Tiongkok, Portugis, Spanyol, Prancis, Inggris, hingga Belanda, silih berganti menepikan kapalnya di Pelabuhan Muaro. Kehadiran VOC pada tahun 1663 semakin memperkokoh posisi Padang sebagai pusat perdagangan penting di Sumatera Barat.

Kota Kolonial dan Perdagangan

Pada tahun 1666, VOC menjadikan Padang markas besar untuk kawasan Pantai Barat Sumatera. Dengan lokasi strategis dan muara sungai yang luas, Padang berkembang pesat menjadi pusat perdagangan. Pada tahun 1668, kota ini ditetapkan sebagai ibu kota oleh VOC, yang kemudian mendirikan kantor dagang dan gudang pertama di sini. Aktivitas perdagangan semakin ramai, dan kawasan ini tumbuh menjadi pusat permukiman baru yang padat.

Perang dan Pergolakan

Sejarah Kota Tua Padang juga diwarnai dengan berbagai perang dan pergolakan. Pada tahun 1781, perang antara Belanda dan Inggris mengakibatkan penyerahan Kota Padang kepada Inggris. Namun, tiga tahun kemudian, Inggris mengembalikan kota ini kepada Belanda. Pada 20 Mei 1784, Belanda menetapkan Padang sebagai pusat kedudukan dan perdagangannya di Sumatera Barat.

Pembangunan dan Modernisasi

Perkembangan Kota Padang semakin pesat setelah adanya Pelabuhan Teluk Bayur, pabrik semen di Padang, tambang batu bara di Sawahlunto, dan jaringan kereta api yang menghubungkan seluruh wilayah Sumatera Barat. Pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19, Padang menjadi kota metropolitan terbesar di Pulau Sumatera, dengan aktivitas perdagangan yang sangat tinggi.

Legenda Kisah Mistis 

Di balik kemegahannya, Kota Tua Padang juga menyimpan berbagai kisah mistis dan legenda. Keberadaan bangunan-bangunan tua yang menjadi saksi bisu perjalanan sejarah kota ini menambah daya tarik bagi para penikmat cerita masa lalu.

Baca juga:

Kota Tua Padang tidak hanya menjadi saksi bisu perjalanan sejarah panjang, tetapi juga menyimpan sejuta cerita yang menarik untuk disimak. Dengan keindahan arsitektur kolonial dan suasana nostalgianya, kota ini menjadi destinasi wisata yang wajib dikunjungi bagi pecinta sejarah dan budaya. [isr]

 

Ikuti Google News dan berita Kabapedia Network di KabaPadang