Jakarta, Kabapedia.com – Anda yang berusia 40-an atau mungkin sedikit lebih sepuh tentu ingat BlackBerry. Ya apalagi dengan bbm-nya, alias BlackBerry Messenger yang fenomenal pada saat itu. Di zamannya BBM adalah teknologi tercanggih karena kita bisa chattingan tanpa khawatir pulsa HP tersedot. Keamanannya pun juga terjamin. Namun kini hampir semua orang tidak lagi pernah mendengar merek populer itu.
Tahun lalu (2022) bahkan BlackBerry resmi berhenti beroperasi. BlackBerry terkubur digilas iPhone dan android. Tapi apa iya benar kalau BlackBerry sudah mati? Jawabannya ternyata tidak.
“Dalam beberapa tahun ini BlackBerry bangkit dari kuburnya dan transformasi menjadi salah satu penyedia jasa keamanan cyber yang ternama di dunia,” ungkap Dr. Indrawan Nugroho selaku ahli bidang bisnis strategi, dalam unggahan video di kanal YouTubenya, dilansir Kabapedia.com, Kamis (9/2/2023).
BlackBerry dikembangkan oleh Research In Motion atau RIM, sebagai pengembang teknologi data nirkabel pertama di Amerika Utara. Perusahaan ini memang selalu berusaha menjadi yang pertama dalam inovasi.
“Di tahun 1999 misalnya, RIM berhasil membuat BlackBerry 850. Produk ini adalah pager dengan tombol keyboard qwerty pertama di dunia. Itu produk inovatif karena berbeda dari kebanyakan pager yang hanya digunakan untuk menerima pesan, tanpa bisa mengirim pesan kembali,” ujar Indrawan.
Selanjutnya di tahun berikutnya muncul BlackBerry 957 Internet Edition. Fungsinya lebih hebat. Karena itu ponsel pertama yang bisa menerima email. Selain itu ada ada juga aplikasi buku alamat, alarm, kalkulator dan memotret yang dapat disinkronkan dengan PC.
Tahun 2002 muncul lagi BlackBerry 5810, merupakan handset pertama yang mendukung jaringan GSM dan GPRS. Tak lama berselang lahir BlackBerry 7230 dengan layar berwarna dan mikrofon yang terhubung dengan speaker serta browser web.
Lalu tahun 2004 pijakan BlackBerry. Perusahaan ini melahirkan aplikasi kirim pesan tanpa pulsa, yaitu BlackBerry Messenger atau BBM. Aplikasinya membuatnya tampil sebagai eksklusif dan semakin menarik minat masyarakat, yang sedang gandrung memiliki handphone.
Baca Juga: 8 Bandara Terbesar dan Termegah di Sumatra, Bandara BIM Nomor Berapa?
“Sebelum ada Blackberry, saat itu kalau orang-orang yang ingin menjalin hubungan kan biasanya nanya gini, bro berapa sih nomor lu. Setelah BlackBerry muncul, pertanyaan ini berubah. Jadi, bro pin BBM lu berapa. Ingat kan,” beber Indrawan.
Nah itulah kekuatan BlackBerry yang mampu menghadirkan berbagai trend pada orang berponsel. Apalagi mereka terus mengembangkan perangkat dengan menambahkan kamera, musik dan perekam video.
Namun sayangnya, seiring berjalan waktu, tetapi segala kebaharuan teknologi ternyata tidak mampu membantunya terus unggul. Bahkan hanya untuk sekedar bertahan pun tidak bisa. Takdir menggiring BlackBerry ke titik nadir.
Baca berita lainnya Kabapedia.com di Google News
