Kelana Bentala Eps 14: Bertemu Mamalia Terbesar Dunia di Aceh Singkil! Pulau Banyak dan Rawa Singkil

oleh -349 Dilihat
Kelana Bentala Eps 14: Bertemu Mamalia Terbesar Dunia di Aceh Singkil! Pulau Banyak dan Rawa Singkil [Foto: Dok. Ist]

Kabapedia.com – Yuk ikuti perjalanan “Kelana Bentala Eps 14: Bertemu Mamalia Terbesar Dunia di Aceh Singkil! Pulau Banyak dan Rawa Singkil”. Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memikat dengan keindahan pantai dan hutan rawa yang kaya. Dengan lebih dari 17.000 pulau, negeri ini menyimpan potensi kelas dunia yang menanti untuk dijelajahi. Di ujung barat Aceh, terdapat gugusan pulau-pulau cantik yang mempesona dan hutan rawa yang menjadi bagian dari warisan dunia hutan hujan tropis Sumatra.

Baca juga:

Setiap sudutnya menawarkan petualangan dan keajaiban alam yang menakjubkan, menjadikan Indonesia surga tropis tersembunyi yang siap ditemukan. Inilah “Kelana Bentala” dari Aceh.

Menyusuri Pantai dan Hutan

Setelah perjalanan sekitar satu setengah jam, kami tiba di tepian pantai Aceh Singkil. Meski hujan, pantai yang indah dengan rumput hijau dan pohon kelapa yang mirip dengan Bengkulu, namun lebih ramai dengan warung-warung dan warga yang ramah, menciptakan suasana yang memikat.

Perjalanan kami dilanjutkan dengan menepi di sebuah warung di pesisir pantai, sambil menikmati kopi hangat dan kelapa muda segar. Hujan deras yang turun menciptakan melodi alami yang menemani kami. Di tengah perjalanan, kami sempat tersesat di tengah sawah hijau, namun keramahan penduduk lokal menuntun kami kembali ke jalur yang benar.

Saat malam tiba, kami akhirnya memasuki Aceh Singkil dan beristirahat di sebuah SPBU yang kebetulan tutup saat berlangsungnya ibadah salat Maghrib hingga Isya. Perjalanan panjang kami terus berlanjut dengan pertemuan orang-orang baik di sepanjang jalan.

Barus: Titik Nol Peradaban Islam Nusantara, Eksplorasi Aceh Singkil: Little Amazon of Aceh

Kami sempat singgah di Barus, sebuah kota tua yang diyakini sebagai titik awal peradaban dan persebaran agama Islam di Nusantara. Di sana, kami melihat titik nol peradaban Islam dan berbelanja logistik sebelum melanjutkan perjalanan menuju Aceh Singkil.

Setelah beberapa hari beristirahat, kami siap untuk mengeksplorasi Rawa Singkil, yang dikenal sebagai “Little Amazon of Aceh”. Rawa ini menjadi rumah bagi buaya, harimau, dan orangutan. Kami memulai perjalanan dari Desa Suka Makmur, menyusuri aliran sungai dengan perahu kecil bermesin, melewati rumah-rumah panggung yang dikelilingi air coklat akibat banjir tahunan.

Rawa Singkil adalah bagian dari Taman Nasional Gunung Leuser dan menjadi situs warisan dunia hutan hujan tropis Sumatra. Rawa ini memiliki lahan gambut yang membantu menyerap karbon dioksida, menjadikannya ekosistem yang penting untuk kehidupan manusia dan satwa. Kami bertemu dengan nelayan setempat yang menangkap lele dengan cara tradisional, menjaga kelestarian alam.

Perjalanan kami dilanjutkan ke gugusan Pulau Banyak, sebuah surga tersembunyi di ujung barat Sumatra. Kami bertolak dari pelabuhan PPI Anak Laut menuju Pulau Balai, ibu kota Kecamatan Pulau Banyak, menggunakan kapal tradisional dengan tarif terjangkau.

Pulau Balai menjadi pintu gerbang pertama untuk masuk ke Pulau Banyak. Di sana, kami melihat proses bongkar muat ikan oleh para nelayan, memberikan gambaran nyata tentang kehidupan sehari-hari masyarakat pesisir. Pulau ini juga dikenal sebagai tempat peristirahatan sebelum melanjutkan ke pulau-pulau berikutnya yang lebih sepi dan eksotis.

Kami kemudian mengunjungi Pulau Panjang, yang terkenal dengan pantainya yang indah dan suasana yang menenangkan. Bermain stand-up paddle di laut yang jernih menambah kesan mendalam dalam perjalanan kami. Pulau ini memberikan pengalaman yang menyegarkan dan menenangkan, jauh dari hiruk pikuk kehidupan kota.

Pulau yang Eksotis

Nago Resort adalah pulau kecil yang eksotis dengan pemandangan yang memukau. Pulau ini menawarkan keindahan tropis dan fasilitas yang memadai, meski sempat terganggu oleh kiriman sampah. Menyusuri pulau dengan paddle board memberikan pengalaman unik yang tak terlupakan.

Pulau Aso dan Pulau Rangit menawarkan pemandangan bawah laut yang menakjubkan, ideal untuk snorkeling dan menyelam. Di Pulau Rangit, kami melihat panorama laut dari puncak mercusuar, menambah kesan mendalam dalam perjalanan ini.

Pulau Maleo menjadi destinasi terakhir kami, dengan suasana matahari terbenam yang tenang dan jauh dari keramaian. Pemandangan yang memukau menjadi penutup yang indah dalam perjalanan kami di Kepulauan Banyak.

Baca juga:

Petualangan kami di Aceh Singkil dan Kepulauan Banyak mempertemukan kami dengan keindahan alam yang menakjubkan dan orang-orang baik yang ramah. Rawa Singkil dan gugusan pulau-pulau eksotis menawarkan pengalaman yang tak terlupakan, mengingatkan kami akan pentingnya pelestarian alam. Terima kasih telah ikut serta dalam perjalanan kami. Sampai jumpa di petualangan berikutnya. [R11]

 

Ikuti Kabapedia.com di Google News dan berita lainnya Kabapedia Network di KabaPadang

No More Posts Available.

No more pages to load.