Jakarta, Kabapedia.com – Pemerintah Indonesia terus berusahan mendorong terciptanya ekosistem kendaraan listrik di ASEAN. Alasan utama ini penting adalah, karena sejumlah negara ASEAN, termasuk Indonesia, memiliki sumber bahan baku kendaraan masa depan tersebut.
“Ekosistem itu harus di ASEAN. Kita kan dua produsen EV (Electric Vehicle/Kendaraan Listrik) di ASEAN itu adalah Thailand dan Indonesia,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Hal ini ditegaskan Airlangga setelah rapat terbatas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (27/4/2023), yang membahas penyelenggaraan KTT ASEAN.
Ia menjelaskan, industri kendaraan listrik sudah dimiliki Thailand dan Indonesia. Selain itu, di antara negara ASEAN hanya Indonesia yang memiliki sumber produksi baterai kendaraan listrik. Dia menilai peluang pengembangan ekosistem kendaraan listrik di ASEAN sangat mendesak.
“Tetapi yang punya baterai hanya dari Indonesia. Nah dari ekosistem itu kita akan bangun. Dan siapa yang punya bahan baku lagi di luar Indonesia, Filipina ada juga. Jadi ini akan kita bangun bersama,” kata Airlangga.
Karena itu, lanjut Airlangga, Indonesia akan mendorong terciptanya ekosistem kendaraan listrik bersama negara-negara ASEAN dalam KTT ASEAN ke-42 pada Mei 2023 di Labuan Bajo, NTT.
Selain ekosistem kendaraan listrik, ujar Airlangga, Indonesia juga akan mendorong ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA), yang di antaranya, terkait penerapan elektronifikasi sistem pembayaran melalui QRIS antar negara-negara ASEAN.
Saat ini, proyek percontohan QRIS lintas negara sudah terjalin di lima negara ASEAN dan telah berdampak pada penurunan ketergantungan terhadap dolar AS.
“Ini bertahap. Abis 5 kan, baru ASEAN (ada) 10. Sekarang yang hadir baru ASEAN 8 (negara) karena Thailand pemilunya dekat, pertengahan 14 mei kalau tidak salah. Kemudian Myanmar masih tidak diundang,” kata Airlangga.
Puncak KTT ASEAN akan dilaksanakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, tanggal 10-11 Mei 2023. Berbagai persiapan tempat penyelenggaraan acara sudah dilakukan oleh pemerintah Indonesia selaku pemegang Keketuaan ASEAN 2023. [isr]
Simak berita Kabapedia.com di Google News