BKKBN Sumbar-Jambi Kerjasama Percepat Capaian Program KB di Perbatasan

oleh -441 Dilihat
Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar, Fatmawati bersama pejabat BKKBN Jambi saat kegiatan Intensifikasi Pelayanan KBKR bersama mitra kerja di Kecamatan Gunung Tujuh, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, Kamis (14/9/2023). [Foto: Dok. Ist]

Kerinci, Kabapedia.com – Perwakilan BKKBN Jambi dan Perwakilan BKKBN Sumatra Barat (Sumbar) menggelar kegiatan Intensifikasi Pelayanan KBKR bersama mitra kerja, Kamis (14/9/2023).

Kegiatan momentum pelayanan KB perbatasan Provinsi Jambi dan Sumbar tahun 2023 ini dilaksanakan di Kecamatan Gunung Tujuh, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Diketahui daerah ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Solok Selatan, Sumbar.

Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar, Fatmawati mengatakan, Pelayanan KB Perbatasan Sumbar-Jambi ini merupakan hari kedua setelah berkegiatan melakukan pelayanan KB di Jorong leter W, Kecamatan Sangir, Solok Selatan pada Rabu (13/9/2023) kemarin, dan hari berikutnya dilaksanakan di Gunung Tujuh Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi.

Dalam sambutannya Fatmawati mengatakan, dalam rangka percepatan pencapaian program KBPP, maka penyelenggaraan program KB diprioritaskan dengan segmentasi sasaran pada pasangan usia subur muda dengan paritas rendah (PUS MUPAR), pembinaan peserta KB aktif yang masih didominasi metode jangka pendek agar bisa beralih ke metode kontrasepsi jangka panjang dan juga memperluas cakupan pelayanan di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan.

“Kita berharap semoga penyelenggaraan kegiatan ini dapat semakin meningkatkan kerjasama antara Jambi dan Sumbar serta membawa manfaat yang baik bagi perkembangan program Bangga Kencana”, ujar Fatmawati.

Dia menambahkan untuk pelayanan KB pada hari ini hendaknya berjalan dengan lancar, kita arahkan dan berharap akseptor untuk dapat memakai alat kontrasepsi jangka panjang (MKJP) dan perlu gerakan bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mudah-mudahan dengan kegiatan ini apa yang menjadi cita-cita kita bersama tercapai,” kata Fatmawati.

Adapun tujuan utama dari kegiatan kita ini adalah untuk mendekatkan akses layanan KB dengan tempat tinggal calon akseptor jarak tempuh yang jauh dari pusat pelayanan kesehatan, meningkatkan kualitas pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi serta meningkatkan kesertaan ber-KB tahun 2023.

Diakhir sambutannya Fatmawati berharap semoga pelayanan KB pada kegiatan ini berjalan dengan lancar, dan kita arahkan dan berharap akseptor untuk dapat memakai alat kontrasepsi jangka panjang (MKJP).

Sementara itu kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi, Putut Riyatno mengatakan bahwa wilayah perbatasan antar provinsi seringkali menjadi area dimana masyarakat mengalami hambatan dalam mendapatkan akses pelayanan kontrasepsi.

Oleh karena itu, BKKBN berupaya maksimal agar pelayanan KB dapat menjangkau daerah-daerah perbatasan sehingga tidak menjadi faktor penyebab tingginya angka unmet need sehingga berujung pada kehamilan yang tidak diinginkan,” kata Putut.

Menurut kepala Perwakilan BKKBN Jambi berdasarkan data SSGI tahun 2022, prevalensi stunting di Kabupaten Kerinci saat ini mencapai 24,2%. Di kabupaten ini terdapat 24.674 keluarga risiko stunting dan terdapat 713 anak stunting (data EPPGB).

Baca juga: BKKBN Sumbar dan Jambi Kuatkan Pelayanan KB Perbatasan

Di samping itu, berdasarkan data tim pendamping keluarga Kabupaten Kerinci, terdapat 308 Catin, 1.214 ibu hamil, 1.129 ibu pasca salin, dan 3.300 balita yang menjadi kelompok sasaran pendampingan keluarga untuk percepatan penurunan stunting. [isr]

 

Ikuti Kabapedia.com di Google News