2. Tata Tertib
Sebagaimana yang kita ketahui negara Jepang merupakan negara yang ketat terkait aturannya keselamatan dan disiplin. Kita ambil saja contohnya misalnya lampu kuning di sana artinya injak rem. Lain halnya di Indonesia artinya injak gas.
Contoh lain di Jepang hampir semua jalan memiliki trotoar ini adalah wujud penghargaan pemerintah Jepang terhadap pejalan kaki. Di Indonesia banyak tanpa trotoar, sehingga banyak pejalan kaki menggunakan jalan utama untuk berjalan dan berisiko tertabrak kendaraan.
Terkait pembelian tiket dan bayar tarif bus, di Jepang mudah dan aman banget. Seperti untuk bus kota cukup membayar dengan kartu transportasi IC, dan di beberapa kota juga menggunakan tiket fisik namun harga sudah tertera.
Untuk berjalan jauh seperti bus antar kota antar provinsi, tarif tiketnya murah dan disesuaikan dengan jarak yang dilayaninya. Di Indonesia pun mulai berbenah seperti menggunakan jasa bus dalam kota yaitu Bus TransJakarta misalnya, dan begitu juga untuk bus antar kota antar provinsi yang sudah memberikan pelayanan terbaik untuk penumpangnya.
Namun di Indonesia untuk beberapa terminal masih banyak ditemui para calo. Baru saja memasuki terminal, calo langsung tarik sana sini sambil menanyakan mau tujuan ke mana dan naik bus apa dan itulah pokoknya.
Lebih parahnya lagi mereka para calo, selain memaksa sambil tarik menarik, kadang juga disertai dengan ancaman. Padahal tanpa kehadiran para perantara itu kebanyakan para calon penumpang telah mengetahui tujuan dan bus yang akan ditumpanginya.
Belum lagi apesnya harga tiket yang ditawarkan terlalu mahal untuk kualitas yang ternyata jauh dari apa yang dikatakan si para calo itu. Dan bahkan ada tiket palsu juga yang dijual, beberapa penumpang tentu pernah mengalami hal ini. Nah hal seperti itulah yang membuat sedikit trauma untuk para penumpang naik bus.
Baca Juga: Mengenal Sejarah PO Haryanto, PO Bus Terkaya yang Didirikan Eks TNI
Dan terkait aturan berkendara di jalan Jepang sangat tertib sekali. Sedangkan di Indonesia masih sering kali ditemui juga pengemudi yang memacu busnya di atas rata-rata.
Simak berita Kabapedia.com di Google News