Strategi Xiaomi dalam Menaklukkan Pasar Kendaraan Listrik

oleh -466 Dilihat
Strategi Xiaomi dalam Menaklukkan Pasar Kendaraan Listrik. [Foto: Dok. YouTube]

Jakarta, Kabapedia.com – Xiaomi, perusahaan yang dikenal sebagai produsen ponsel dan perangkat IoT, membuat terobosan besar dengan meluncurkan mobil listriknya sendiri, Xiaomi SU7. Langkah ini diambil Xiaomi untuk menantang eksistensi produsen mobil listrik ternama seperti Tesla, BYD, Porsche, dan Hyundai. Bahkan, Xiaomi berambisi untuk masuk ke dalam daftar lima besar produsen EV global.

Pada Maret 2024, Xiaomi meluncurkan mobil listriknya, Xiaomi SU7, dalam tiga varian. Varian pertama adalah varian standar yang dijual dengan harga 15.900 Yuan atau sekitar Rp485 juta. Mobil ini didukung oleh baterai 73,6 KWH yang mampu menempuh jarak 700 KM dalam sekali pengisian dan bisa mencapai kecepatan 100 km/h dalam 5,28 detik.

Baca juga:

Varian kedua adalah varian Pro yang dibandrol 2245.900 Yuan atau sekitar Rp550 juta. Mobil ini didukung oleh baterai 94,3 KWH yang mampu menempuh jarak 830 KM dengan akselerasi 100 km/j dalam 5,7 detik.

Sedangkan varian ketiga adalah varian premium, yaitu varian Max yang ditargetkan untuk pasar atas. Varian ini dijual dengan harga 99.900 Yuan atau sekitar Rp672 juta. Varian ini dilengkapi dengan baterai 101 KWH dan penggerak di semua rodanya sehingga mampu berakselerasi 100 km/h dalam tempo 2,78 detik.

Respon Pasar Terhadap Xiaomi SU7

Respon pasar terhadap peluncuran Xiaomi SU7 sangat luar biasa. Hanya dalam 24 jam sejak diluncurkan, Xiaomi langsung menerima 88.898 pesanan dan dalam 6 hari setelah itu, jumlah pesanan sudah mencapai 100.000 unit.

Meskipun pasar kendaraan listrik sedang lesu, Xiaomi tetap berani mengambil risiko dengan strategi yang mungkin kelihatannya kontradiktif. Xiaomi menyadari betul kondisi pasar saat ini dan telah menghitung langkahnya dengan cermat. Pendiri sekaligus CEO Xiaomi, Le Jun, mengatakan bahwa industri otomotif yang telah berusia seabad hanya menawarkan sedikit ruang untuk bermanuver.

Namun, Xiaomi tetap berani mengambil risiko dengan strategi yang mungkin kelihatannya kontradiktif. Le Jun mengaku sudah melakukan survei dengan cara mengemudikan 100 mobil untuk mempelajari keunggulan masing-masing dan mendapatkan pengalaman langsung. Selain itu, Xiaomi juga telah memutuskan untuk berinvestasi 10 kali lipat.

Inovasi dan Integrasi sebagai Kunci Sukses Xiaomi

Xiaomi percaya bahwa sukses di pasar EV global tidak hanya membutuhkan inovasi teknologi, tapi juga pemahaman mendalam tentang dinamika pasar dan kebutuhan konsumen. Dengan semua pengalaman dan pengetahuan tersebut, Xiaomi kemudian percaya diri untuk menghadirkan mobil yang kompetitif.

Xiaomi juga telah membangun ekosistem produk yang beragam dan beralih fokus ke segmen pasar premium. Salah satu langkah strategis Xiaomi adalah meluncurkan EV. Langkah ini dinilai selaras dengan tujuan perusahaan mereka untuk menciptakan ekosistem yang saling terhubung, melibatkan manusia, kendaraan, dan rumah.

Dengan sedan SU7 dan ekosistem pintar, Xiaomi telah menancapkan tonggak inovasi penting dalam evolusi menuju masa depan kehidupan manusia yang serba terkoneksi. Dengan inovasi tersebut, terbuka kemungkinan hadirnya perubahan dalam cara konsumen hidup, bekerja, dan berinteraksi dengan lingkungan mereka.

Perubahan itu sudah berada di ambang pintu kehidupan kita. Dengan dukungan teknologi canggih, kegiatan berkendara bisa menjadi pengalaman luar biasa dan mengasyikkan. Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen dan membuat Xiaomi mampu menyesuaikan diri dengan konsumen yang berharap akan sebuah integrasi dari berbagai aspek kesibukan mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Xiaomi: Strategi Baru dalam Menaklukkan Pasar Kendaraan Listrik

Selama sepuluh tahun terakhir, Xiaomi dikenal sebagai merek yang menawarkan perangkat berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau. Namun, ketika pasar ponsel mulai menurun, Xiaomi memutuskan untuk menerapkan strategi yang sama di sektor bisnis kendaraan listrik.

Xiaomi menerapkan strategi harga yang agresif dengan menawarkan produk yang harganya lebih rendah dari pesaingnya. CEO Xiaomi, Le Jun, mengakui bahwa langkah awal untuk bisa menembus pasar adalah menjual produk dengan harga di bawah ekspektasi pasar. Strategi ini ditujukan untuk membangun citra merek yang kuat dan memikat pengguna baru.

Untuk mendukung strategi harga ini, Xiaomi bermitra dengan Beijing Automotive Industry Holding Co (BAIC), sebuah perusahaan milik negara. Kemitraan ini memungkinkan Xiaomi untuk memanfaatkan keahlian manufaktur dan fasilitas produksi BAIC, sehingga proses produksi tidak terhambat oleh persetujuan regulasi.

Dalam beberapa tahun terakhir, Xiaomi telah menyesuaikan strategi mereka dengan beralih ke segmen premium. Melalui produk seperti smartphone seri Mi dan Mi Mix, Xiaomi tidak hanya menawarkan komponen dan fitur yang lebih canggih, tetapi juga desain yang lebih elegan dan bahan yang berkualitas tinggi.

Peluncuran Kendaraan Listrik Pertama Xiaomi

Ketika meluncurkan kendaraan listrik pertamanya, Xiaomi masih mengendalikan strategi lamanya yaitu harga yang lebih terjangkau dibandingkan pesaing. Xiaomi SU7 dirancang untuk bisa menyaingi merek-merek ternama seperti Tesla dan Porsche di segmen premium, namun dengan harga yang sangat kompetitif di pasar Tiongkok.

Dengan langkah ini, Xiaomi berada di persimpangan jalan menuju perluasan bisnisnya. Le Jun berambisi perusahaannya bisa menembus lima besar produsen mobil global dalam 15 hingga 20 tahun ke depan. Meskipun baru terjun tahun 2021, terwujud tidaknya ambisi Le sangat tergantung pada respon pasar beberapa tahun ke depan dan kemampuannya memitigasi risiko rugi akibat tingginya biaya pemasaran.

Baca juga:

Perjalanan evolusi Xiaomi menunjukkan bahwa adaptasi adalah kunci utama untuk bisa mengikuti laju perubahan industri yang tidak pernah berhenti. Xiaomi sudah melakukannya dan mereka terbukti mampu mengembangkan diri dari industri elektronik ke industri otomotif. Langkah Xiaomi memasuki dunia kendaraan listrik bukan hanya sekedar untuk menambah varian produk, melainkan untuk memperluas cakupan bisnisnya. Refleksi ini penting bukan hanya untuk Xiaomi, tetapi juga bagi seluruh pelaku industri yang mengamati. Bagaimana menurut Anda? Tulis jawabannya di kolom komentar. [isr]

 

Ikuti Kabapedia.com di Google News dan berita lainnya Kabapedia Network di KabaPadang