Selain Flyover Megah, Sumbar Akan Bangun Terowongan Terpanjang se-Indonesia 

oleh -2063 Dilihat
Keindahan Ngarai Sianok Bukittinggi, yang menjadi salah satu objek wisata unggulan Sumbar. [Foto: Dok. Indonesiatravel]

Padang, Kabapedia.com – Terowongan terindah sekaligus bakal menjadi terowongan terpanjang se-Indonesia, segera dibangun di wilayah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Mega proyek  tersebut adalah pembangunan Terowongan Ngarai Sianok, yang sudah direncanakan sejak tahun 2010 silam, melengkapi konektivitas Jalan Tol Padang-Pekanbaru.

Baca juga:

Wilayah Provinsi Sumbar agaknya mulai kebanjiran Mega proyek yang termasuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Seperti yang terbaru pembangunan jembatan layang atau Flyover Sitinjau Lauik yang peletakan batu pertama pembangunannya bakal dilakukan di penghujung tahun 2024 ini, ternyata ada lagi mega proyek yang tak kalah mewah yang pembangunannya sudah direncanakan, berupa terowongan terpanjang se-Indonesia.

Dirangkum Kabapedia.com dari sejumlah sumber, Terowongan Ngarai Sianok merupakan proyek infrastruktur yang direncanakan untuk meningkatkan konektivitas antara Bukittinggi dan wilayah sekitarnya di Sumatera Barat. Terowongan ini dirancang untuk menembus kawasan Ngarai Sianok, yang terkenal dengan keindahan alamnya, guna mengurangi kemacetan dan mempercepat arus transportasi.

Diketahui, nantinya Terowongan Ngarai Sianok bakal terhubung dengan Jalan Sicincin Malalak yang merupakan jalan alternatif mengurangi kemacetan jalur Padang-Bukittinggi.

Jalan Sicincin Malalak ini nantinya akan terhubung dengan Balingka-Terowongan Ngarai Sianok. Pemerintah Provinsi Sumatera Barat akan segera menyelesaikan jalan terowongan ini. Ini merupakan salah satu proyek percontohan proyek nasional seperti halnya kelok sembilan.

Spesifikasi Teknis:

Panjang Terowongan: Diperkirakan sekitar 1 kilometer.

Lokasi: Menghubungkan Bukittinggi dengan Ngarai Sianok, sebagai bagian dari upaya meningkatkan aksesibilitas di kawasan tersebut.

Perkembangan Pembangunan: Rencana pembangunan terowongan ini telah dibahas sejak awal 2010-an. Pada tahun 2013, Komisi V DPR mendukung rencana Kementerian Pekerjaan Umum untuk membangun terowongan di wilayah Ngarai Sianok, dengan estimasi biaya desain sekitar Rp12 miliar.

Namun, hingga kini, proyek tersebut belum terealisasi sepenuhnya. Beberapa kendala, seperti koordinasi antara pemerintah provinsi dan daerah terkait pembebasan lahan, menjadi faktor penghambat utama. Pada tahun 2024, beberapa anggota DPRD Sumbar kembali menyerukan perlunya melanjutkan proyek ini untuk meningkatkan konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi regional.

Realisasi pembangunan Terowongan Ngarai Sianok sangat diharapkan untuk mengurangi kemacetan: Memberikan alternatif rute yang dapat mengurangi kepadatan lalu lintas di jalur Bukittinggi-Padang.

Di samping itu terowongan terindah ini juga sangat diharapkan mendorong peningkatan ekonomi: mempercepat arus barang dan jasa antara wilayah, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Selain itu, terowongan ini juga diharapkan dapat mendorong pengembangan kawasan pariwisata di Sumbar. Meningkatkan akses ke destinasi wisata di sekitar Ngarai Sianok, yang dapat menarik lebih banyak wisatawan.

Baca juga:

Meskipun proyek ini menjanjikan berbagai manfaat, realisasinya memerlukan komitmen dan koordinasi yang kuat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat setempat untuk mengatasi berbagai tantangan yang ada. [isr]

 

Ikuti Google News dan KabaPadang dari Kabapedia Network 

No More Posts Available.

No more pages to load.