Over Supply Semen Indonesia lebih 100 Persen, Komisi VII Warning Pemerintah!!

oleh -542 Dilihat
Pabrik PT Semen Padang. [Foto: Dok. PT Semen Padang]

Gresik, Kabapedia.com – PT Semen Indonesia atau Semen Indonesia Group (SIG) saat ini tengah dilanda persoalan over supply. Kondisi ini mendapat perhatian serius dari Komisi VII DPR RI. Dewan mengingatkan pemerintah agar memberikan perhatian serius untuk menyelesaikan persoalan ini.

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno menyatakan, SIG merupakan industri yang sangat strategis dimiliki Indonesia. Oleh karena BUMN pelat merah itu ikut berperan sebagai pemasok bahan baku untuk pembangunan infrastruktur nasional, baik untuk pembangunan gedung, jalan, jembatan, dan lain-lain.

Diketahui, SIG memiliki belasan anak perusahaan, dengan 6 anak perusahaan penghasil semen yakni PT Semen Padang, PT Semen Gresik, PT Semen Tonasa, PT Semen Baturaja, PT Semen Indonesia Aceh dan termasuk satu pabrik di luar negeri yakni, Thang Long Cement Joint Stock Company di Hanoi, Vietnam.

Selain itu, terdapat pula 10 anak perusahaan bukan penghasil semen, di antaranya: PT United Tractors Semen Gresik (UTSG), PT Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG), PT Kawasan Industri Gresik (KIG), PT Swadaya Graha dan PT Varia Usaha (VU).

Ia mengatakan, saat ini Komisi VII DPR RI juga sedang fokus terhadap masalah oversupply produksi pada sektor semen di Indonesia. Over supply adalah jumlah produk yang berlebihan yang terjadi ketika permintaan lebih rendah dari pasokan, sehingga menghasilkan surplus.

Diketahui, over supply produksi PT SIG sekarang ini sudah mencapai 100 persen lebih. Oleh karena itu, ia menekankan agar Pemerintah selaku regulator, harus turun tangan untuk menangani masalah yang dinilai serius ini.

Menurut Eddy Soeparno, hal itu dapat dilakukan, pertama, agar Pemerintah setop atau moratorium dahulu untuk penerbitan izin pendirian pabrik semen baru. Kedua, Pemerintah harus menciptakan ekosistem persaingan yang sehat. Sehingga, jangan ada kompetisi yang tidak sehat antara industri semen dalam negeri dan swasta.

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno di sela-sela agenda Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI ke Gresik, Provinsi Jawa Timur, Jumat (14/7/2023). Foto: Dok. DPR RI]

“Jadi dalam hal ini Komite Pengawas Persaingan Usaha harus turun tangan untuk mengawasi upaya-upaya yang dilakukan oleh sejumlah produsen yang melakukan persaingan usaha secara tidak sehat tersebut,” tegasnya saat kunjungan kerja Komisi VII DPR RI ke Gresik, Provinsi Jawa Timur, Jumat (14/7/2023).

“Oleh karena itu kami berharap bahwa PT Semen Indonesia Group yang saat ini menguasai kurang lebih 50 persen pangsa pasar domestik itu justru bisa memperluas pangsa pasarnya.”

“Apalagi sudah terbukti bahwa (pemakaian) Semen Indonesia itu tersebar di seluruh Indonesia. Kami mendukung agar PT Semen Indonesia Group itu bisa diberikan dukungan yang lebih dari pemerintah agar bisa berkembang lebih baik lagi di masa mendatang,” jelas dia.

Dalam kesempatan yang sama, Politisi Fraksi PAN itu juga mengapresiasi capaian PT Semen Indonesia yang telah mampu melakukan exercise dalam hal penghematan. Hal itu dilakukan di tengah kondisi over capacity yang terjadi saat ini.

“Salah satu penghematan yang dilakukan oleh PT Semen Indonesia ini saya anggap cukup berhasil dan bisa menyelamatkan perusahaan dari kondisi yang memang saat ini tidak menguntungkan,” ungkapnya.

Di sisi lain, menurutnya, biaya produksi semen yang menggunakan 60 persen energi tersebut juga perlu mendapatkan dukungan dari Pemerintah. Hal itu dapat dilakukan dalam bentuk pembelian batu bara dengan acuan harga Domestic Price Obligation sesuai dengan yang didapatkan oleh PLN.

“(Dukungan) ini dapat menunjang PT Semen Indonesia Grup agar mereka bisa survive dalam kondisi Indonesia yang saat ini kurang baik,” imbuhnya.

Eddy Soeparno menyarankan agar PT Semen Indonesia Grup berkomitmen untuk mendukung program pengurangan pemanfaatan karbon. Selain itu Komisi VII DPR juga setuju dengan apa yang disampaikan oleh Direksi PT Semen Indonesia, agar dapat diberikan sebuah insentif bagi industri-industri yang saat ini bergerak untuk melaksanakan proses transisi energi dalam rangka mengurangi kadar karbon yang diciptakan selama proses produksi semen.

Baca juga: Semen Padang ‘Mati’ Pelan-pelan!!

“Kami akan mendorong PT Semen Indonesia Grup untuk memanfaatkan energi terbarukan di dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari. Di antaranya adalah ada rencana untuk memasang solar panel secara masif di PT Semen Indonesia Grup. Dan tentu ini kami dukung agar bauran energi yang diciptakan dari kegiatan produksi Semen Indonesia itu bisa juga menunjang target kita untuk mengurangi emisi karbon di tahun 2060,” tutupnya. [isr]

 

 

Ikuti Kabapedia.com di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.