Organisasi Internasional Terkesima Konservasi Berbasis Masyarakat di Tangkahan Sumut

oleh -488 Dilihat
Carlos Manuel Rodriguez bermain dengan salah satu gajah saat mengunjungi TNGL di Tangkahan, Sabtu (14/1/2023). [Foto: Dok. Biro Humas KLHK]

Jakarta, Kabapedia.com – Organisasi internasional Global Environment Facility (GEF) mengapresiasi keberadaan konservasi alam berbasis masyarakat di Tangkahan, yakni ekowisata di dalam Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatra Utara (Sumut).

“Saya menyampaikan apresiasi kepada masyarakat di Tangkahan atas upayanya dalam menjaga Taman Nasional,” ujar Chief Executive Officer (CEO) GEF, Carlos Manuel Rodriguez saat mengunjungi TNGL di Tangkahan, Sabtu (14/1/2023).

Dalam kunjungan ini, Carlos didampingi Manager Program Unit GEF Caude Gascon, Direktur Pengelolaan Kawasan Konservasi, Jefry Susyafrianto, Sekretaris Ditjen PPI KLHK, Agus Rusly dan perwakilan Biro Kerja Sama Luar Negeri KLHK.

Salah satu agenda dalam kunjungan tersebut adalah melakukan pertemuan dan diskusi dengan komunitas lokal Lembaga Pariwisata Tangkahan (LPT), pemerintah Desa Namo Sialang dan Sei Serdang, Balai Besar KSDA Sumatra Utara, serta para mitra Balai Besar TNGL, yaitu CRU Tangkahan, Ganesha dan Conserve Project.

“Saya juga berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia karena sudah melakukan upaya yang sangat besar, khususnya melibatkan masyarakat dalam pengelolaan kawasan konservasi,” tutur dia.

Menurut Carlos, ada empat pendekatan perencanaan jangka panjang yang akan GEF lakukan dalam meningkatkan kualitas pengelolaan kawasan konservasi, khususnya di Tangkahan.

Pertama, memperkuat kapasitas ranger. Kedua, pengembangan infrastruktur strategis untuk peningkatan pelayanan lembaga pengelola. Ketiga, peningkatan manajemen bersama antara pemerintah, NGO, akademisi dan komunitas lokal.

“Keempat, visi panjang untuk Sumatra terkait restorasi habitat dan konservasi satwa liar,” imbuh Carlos.

GEF merupakan mekanisme pendanaan yang dibentuk sejak 1991 untuk menggalang kerja sama internasional dalam mengatasi ancaman lingkungan global. Saat ini, GEF telah mendukung upaya konservasi di 150 negara, dan Indonesia merupakan negara yang mendapat alokasi terbesar setelah China dan Brazil.

Baca Juga: Bernilai Rp821 Miliar, Ini Fakta di Balik Megahnya Masjid Agung Dharmasraya

Kepala Balai Besar TNGL Mamat Rahmat menyambut baik pendekatan perencanaan GEF dan berharap dapat segera diterapkan di Tangkahan. Mamat mengajak LPT dan seluruh mitra untuk terus melanjutkan dan mengembangkan kegiatan wisata alam berbasis konservasi di Tangkahan. [isr]

 

Simak berita Kabapedia.com di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.