Nukunonu, Desa Terisolasi di Tengah Samudera Terancam Tenggelam

oleh -351 Dilihat
Potret Nukunonu, desa terisolasi di tengah samudera yang terancam tenggelam. [Foto: Dok. Ist]

 Kabapedia.com – Nukunonu, sebuah desa kecil yang terletak di tengah Samudra Pasifik Selatan, tengah menghadapi ancaman serius akibat perubahan iklim dan kenaikan permukaan laut. Desa ini, yang juga dikenal dengan nama Duke of Clarence, merupakan sebuah pulau terpencil dengan luas sekitar 4,7 km²—lebih kecil dari ukuran Ancol di Jakarta.

Baca juga:

Keberadaan Nukunonu, yang dulunya berada di bawah kekuasaan Samoa Barat, kini berada di bawah kendali Selandia Baru sejak 1925 dan dikelola secara resmi sejak 1948. Pulau ini, yang memiliki penduduk sekitar 531 orang, dikenal dengan pesona alamnya yang menakjubkan, seperti pasir putih, hutan lebat, dan kebun kelapa. Namun, ancaman tenggelam karena kenaikan permukaan laut yang disebabkan oleh pemanasan global menjadi masalah utama yang dihadapi desa ini.

Sebagian besar penduduk Nukunonu adalah orang Polinesia, yang menjalani kehidupan sehari-hari dengan memelihara babi, ayam, serta menangkap ikan dan krustasea. Kelapa menjadi tanaman komersial utama mereka, digunakan untuk membuat produk seperti kopra—daging buah kelapa yang dikeringkan. Sumber daya makanan dan bahan bangunan di desa ini sebagian besar diimpor dari Selandia Baru, karena air tawar sangat langka.

Nukunonu juga memiliki beberapa fasilitas penting, termasuk rumah sakit, sekolah, dan layanan internet, berkat dukungan finansial dari Selandia Baru. Pendidikan di sini gratis dan wajib bagi anak-anak berusia 5 hingga 14 tahun, meskipun untuk pendidikan lebih lanjut, anak-anak harus merantau ke Selandia Baru dengan beasiswa yang tersedia.

Meskipun keindahan alamnya yang mempesona membuat Nukunonu menarik untuk dikunjungi, akses yang sulit dan kurangnya promosi pariwisata mengakibatkan jumlah wisatawan yang datang sangat terbatas. Di masa depan, jika perubahan iklim terus memburuk, ada kemungkinan besar bahwa tempat indah ini akan tersapu oleh air laut, menghapus semua jejak sejarah dan kehidupan yang telah ada selama ini.

Baca juga:

Nukunonu, dengan semua pesonanya, kini menghadapi tantangan berat. Isolasi geografisnya, serta ancaman dari perubahan iklim, menjadikannya sebagai salah satu tempat yang harus diperhatikan secara serius untuk masa depannya. [isr]

 

Ikuti Google News dan KabaPadang dari Kabapedia Network