Momen Hampir Maut yang Mengubah Segalanya, Kisah Iskandar Ismail Mendirikan Indonesia Airlines

oleh -183 Dilihat
Iskandar Ismail, pengusaha asal Aceh yang merupakan sosok CEO Indonesia Airlines. [Foto: Dok. YouTube/SCTV]

Dari pengalaman itu, Iskandar mulai mempelajari industri aviasi secara mendalam. Ia menemukan bahwa Indonesia, meski memiliki potensi geografis yang besar, masih kalah bersaing dengan negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. “Kita punya Bandara Soekarno-Hatta, tapi revenue-nya jauh di bawah Changi. Ini harus diubah,” tegasnya.

Ia pun menggagas Indonesia Airlines, maskapai yang tidak hanya berfokus pada rute domestik, tetapi juga internasional. Nama “Indonesia” sengaja dipilih untuk membawa filosofi besar: mewujudkan mimpi Presiden Soekarno yang ingin memperkenalkan Indonesia ke dunia. “Dari Aceh, mimpi itu dimulai. Sekarang, kita akan mewujudkannya,” ujar Iskandar.

Persiapan Matang dan Dukungan Global

Indonesia Airlines didirikan di bawah naungan Calypte Holding Pte. Ldt, perusahaan berbasis di Singapura yang 80% sahamnya dimiliki oleh orang Indonesia. Maskapai ini telah resmi terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM RI, dengan rencana operasional yang matang.

Iskandar mengungkapkan, Indonesia Airlines akan mengoperasikan armada modern seperti Airbus A350-900 dan Boeing 787-9.

“Kita sedang dalam proses negosiasi akhir untuk mendapatkan tiga unit Airbus A350 baru. Ini pesawat premium yang akan bersaing dengan maskapai besar dunia,” jelasnya.

Layanan Premium dan Tim Internasional

Indonesia Airlines akan menawarkan layanan premium dengan konsep end-to-end service. “Mulai dari pembelian tiket, kedatangan di bandara, hingga sampai di rumah, penumpang akan dimanjakan,” kata Iskandar. Maskapai ini bahkan akan melelang tiket untuk penerbangan perdana, dengan satu calon penumpang sudah menawar tiket seharga Rp550 juta untuk penerbangan 7 jam.

Untuk memastikan kualitas layanan, Iskandar merekrut tim manajemen dari maskapai ternama dunia, seperti Singapore Airlines dan Emirates. Namun, ia menegaskan bahwa unsur keindonesiaan tetap diutamakan, terutama dalam hal kru kabin. “Kita akan mengajak pramugari Indonesia yang bekerja di maskapai asing untuk pulang dan bergabung dengan Indonesia Airlines,” ujarnya.

Rencana Launching yang Megah

Indonesia Airlines rencananya akan melakukan soft launching pada Mei 2025 mendatang, diikuti dengan grand launching di empat kota: Singapura, Bangkok, Hong Kong, dan Jakarta antara Oktober-November 2025. Acara grand launching di Jakarta akan dihiasi dengan konser besar dari grup musik ternama.

Baca juga:

“Kita ingin menunjukkan bahwa Indonesia bisa bersaing di kancah global. Ini bukan sekadar mimpi, tapi langkah nyata,” tutup Iskandar.

Dari pengalaman hampir maut hingga ambisi besar, kisah Iskandar Ismail menjadi bukti bahwa mimpi besar bisa terwujud dengan kerja keras dan persiapan matang. Indonesia Airlines siap menjadi kebanggaan baru Indonesia di dunia penerbangan internasional. [isr]

 

Ikuti Kabapedia Network di  Google News dan KabaPadang