Misteri Kompleks Kasus JFK: 100 Lebih Saksi Diperiksa (Bagian 2 habis)

oleh -479 Dilihat
Salah satu momen foto yang diabadikan pada tragedi penembakan Presiden Amerika Serikat ke-35, John F. Kennedy (JFK), pada 22 November 1963 di Dallas, Texas. [Foto: Dok. Ist]

Kabapedia.com – Berikut tulisan lanjutan “Misteri Kompleks Kasus JFK: 100 Lebih Saksi Diperiksa. Kali ini kita akan mengulas bagian 2 hingga habis. Jangan lupa selalu baca dan bagikan berita menarik lainnya dari Kabapedia.co. Yuk kita mulai.

Baca juga:

Tragedi penembakan Presiden Amerika Serikat ke-35, John F. Kennedy (JFK), pada 22 November 1963 di Dallas, Texas, telah menimbulkan banyak pertanyaan dan spekulasi. Dalam konvoi presiden yang seharusnya membawa harapan dan rekonsiliasi politik, terjadi insiden yang mengguncang dunia.

Pada suatu hari yang biasa, Wesley dan Lee biasanya berjalan bersama dari tempat Wesley memarkirkan mobil menuju gedung kantor mereka. Namun, hari itu berbeda. Lee segera meraih paketnya dan masuk ke gedung tanpa menunggu Wesley. Kedatangan Lee dilihat oleh rekan kerjanya, Jack Dogarty, tetapi ia mengaku tidak melihat Lee membawa paket berisi batang tirai yang diceritakan saat memasuki gedung.

Hari itu, aktivitas kerja dimulai seperti biasa. Lee bekerja dengan rajin tanpa menunjukkan perilaku aneh. Roy menggambarkannya sebagai pekerja di atas rata-rata yang senang menyendiri. Lee dikenal sangat misterius di kalangan teman-temannya karena jarang berbicara dan berbaur dengan pekerja lain. Namun, ada beberapa pengecualian, termasuk percakapan Lee dengan James Jarman pada Jumat pagi itu.

Sekitar pukul 10 pagi, James yang bekerja di lantai dasar melihat Lee menatap keluar jendela yang mengarah ke Elm Street, di mana masyarakat mulai berkumpul untuk melihat konvoi JFK. Lee bertanya pada James mengapa orang-orang berkumpul, dan James menjawab bahwa JFK akan melewati jalan tersebut siang nanti. Lee bertanya lebih lanjut tentang rute JFK dan James menjawab tanpa curiga.

Percakapan tersebut menjadi momen yang tidak biasa bagi James karena Lee dikenal jarang berbicara. Sepertinya Lee tidak menyangka bahwa JFK akan melewati gedung Depositori tempatnya bekerja, yang juga dirasakan oleh rekan-rekannya termasuk James sendiri. Ini menunjukkan bahwa Lee belum mengetahui rute konvoi JFK sebelum berbicara dengan James, meskipun ada kemungkinan ia melihat artikel lain terkait rute konvoi.

Pada tanggal 22 November, pagi hari, beberapa karyawan ditugaskan memasang lantai kayu di lantai 6 gedung Depositori. Para karyawan ini sesekali melihat Lee yang sibuk dengan tugasnya sendiri. Seorang rekan kerja, Daniel Arch, bersaksi melihat Lee sebelum jam makan siang dengan beberapa kertas di tangannya.

Sekitar pukul 11:45, beberapa karyawan di lantai 6 memutuskan untuk turun. Mereka melihat Lee di lantai 5 yang tampak menunggu lift. Charles Gifts, yang kemudian memberikan kesaksian, menyadari bahwa ia lupa jaket dan rokoknya di lantai 6 dan naik kembali. Ia melihat Lee datang dari arah jendela di mana tembakan berasal. Charles mengaku melihat Lee sekitar pukul 11:55, tetapi karyawan lain mengaku melihat Lee di bagian lain gedung pada waktu yang sama, menimbulkan simpang siur tentang keberadaan Lee.

Sementara itu, Bonnie Williams yang duduk di lantai 6 untuk menunggu kedatangan presiden, tidak melihat ada orang lain di ruangan tersebut selain dirinya. Di dekat pintu masuk utama, seorang pria tua berkulit putih yang kesulitan berjalan meminta Daniel untuk mengantarnya ke toilet. Pria tua itu kemudian meninggalkan gedung dengan mobil tua yang berisi tiga wanita tua berkulit putih.

Di lantai 5, Arnold mengaku melihat pria bersenjata di jendela paling barat lantai 6. Namun, kesaksian Arnold berubah-ubah dan tidak konsisten. Kesaksian lainnya datang dari Caron Walter yang melihat pria berambut pirang atau coklat muda di lantai 4 atau 5, dan Emos Owns yang melihat pria berkepala botak. Pria ini, jika benar, tidak mungkin Lee karena rambut Lee tidak botak.

Ada juga kesaksian dari Richard Car yang melihat pria di lantai 7 dengan topi, kacamata, dan jas olahraga. Kesaksiannya berubah seiring waktu, menambah kebingungan penyelidikan. Lebih dari 100 orang diperiksa untuk mengungkap teka-teki ini, namun mayoritas saksi sepakat bahwa mereka mendengar tiga suara tembakan, meskipun sumbernya dipertanyakan.

Di lantai 1, Eddie Piper mendengar tiga tembakan dari dalam gedung, sementara beberapa karyawan lain tidak mendengar apapun. Di lantai 3, Steve Wilson mendengar tiga tembakan dari barat, dan Victoria Adams di lantai 4 mendengar tiga tembakan dari barat. Bonnie Williams dan James German merasakan getaran di gedung saat tembakan terjadi.

Lee diketahui menjadi satu-satunya orang yang meninggalkan gedung setelah penembakan. Penyidik dari kepolisian segera menggeledah lantai 6 dan menemukan tiga selongsong peluru serta satu senapan. Juga ditemukan sebuah amplop kertas coklat yang cukup mirip dengan kertas yang membungkus buku, diduga sebagai pembungkus senjata yang digunakan si pembunuh.

Penyelidikan lebih lanjut mengungkap bahwa sidik jari dan telapak tangan mirip dengan Lee ditemukan di kantong tersebut. Beberapa pihak berargumen bahwa kantong itu dibuat oleh pihak berwenang untuk menjebak Lee. Lee juga sempat disebut berada di lantai 2 saat penembakan terjadi, tetapi tidak ada saksi yang dapat memastikan keberadaannya.

Baca juga:

Pada Minggu pagi, 24 November, Lee dijadwalkan dipindahkan dari penjara kota ke penjara kabupaten. Namun, saat ingin masuk ke mobil lapis baja, Lee ditembak oleh Jack Ruby dan tewas di rumah sakit.

Kasus ini penuh dengan kesaksian yang membingungkan dan tidak konsisten. Banyak teori yang ada, tetapi tidak ada yang terbukti secara pasti. Lee Oswald tetap dianggap sebagai pembunuh Presiden John F. Kennedy, meskipun banyak orang Amerika yang menolak bahwa ia bekerja sendiri, menyimpulkan bahwa penyelidikan pemerintah memiliki banyak kekurangan. [isr]

 

Ikuti Kabapedia.com di Google News dan berita lainnya Kabapedia Network di KabaPadang

No More Posts Available.

No more pages to load.