Maknai Harganas, Kemendukbangga/ BKKBN Sumbar: Jadikan Keluarga Pondasi Utama

oleh -314 Dilihat
Kemendukbangga/ BKKBN Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) rayakan Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang jatuh pada Minggu (29/6/2025), dengan menggelar jalan sehat di lokasi Car Free Day (CFD) Kota Padang. [Foto: Dok. Kabapedia.com]

Padang, Kabapedia.com – Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/ BKKBN Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) rayakan Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang jatuh pada Minggu (29/6/2025), dengan menggelar jalan sehat di lokasi Car Free Day (CFD) Kota Padang.

Baca juga:

Tahun 2025 ini peringatan Harganas memasuki usia ke-32 tahun. Setidaknya ada 2 peristiwa penting yang mendasari tanggal 29 Juni dipilih sebagai Hari Keluarga Nasional. Pertama, kembalinya para pejuang kemerdekaan kepada keluarga mereka setelah penyerahan kedaulatan Indonesia.

Kedua, pada tanggal 29 Juni 1970, pemerintah menggelar gerakan KB Nasional untuk menekan tingkat kematian ibu dan bayi yang meningkat tajam kala itu. Dari sinilah lahirlah Hari Keluarga Nasional yang digagas oleh Ketua Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Kepala Perwakilan (Kaper) Kemendukbangga/ BKKBN Provinsi Sumbar Mardalena Wati Yulia mengungkapkan, tema Harganas yang diusung tahun ini adalah “Dari Keluarga untuk Indonesia Maju”.

“Peringatan Harganas tahun ini dipastikan benar-benar akan menyentuh masyarakat dengan membawa kebermanfaatan, menumbuhkan kesadaran, dan memperkuat pondasi keluarga Indonesia. Karena, membangun bangsa dimulai dari membangun keluarga,” ujar Mardalena diwawancarai Kabapedia usai Jalan Sehat.

Sejalan dengan sejarah Harganas untuk menekan angka kematian ibu dan anak melalui program keluarga berencana, dan khusus di Sumbar risiko ini dapat ditekan.

“Dalam hal ini kita juga menekankan tentang pengasuhan dari keluarga menuju Indonesia maju. Tentunya kita harapkan peran ayah dan ibu harus seimbang, sehingga dengan adanya keluarga yang kokoh ini merupakan pondasi utama,” tegas Kaper.

Pondasi ini diharapkan dapat menekan segala risiko rapuhnya sebuah keluarga, terutama bahaya maraknya kenakalan remaja.

Kaper juga menyampaikan, berdasarkan data Sistem Informasi Keluarga, indikator strategis seperti Total Fertility Rate (TFR), prevalensi kontrasepsi modern, hingga kehamilan tidak direncanakan menunjukkan tren yang membaik.

TFR Sumbar pada tahun 2024 tercatat sebesar 2,34, mengalami penurunan konsisten dari 2,75 pada tahun 2020.

Baca juga:

“Capaian ini mendekati target nasional Replacement Level (TFR 2,1) yang menjadi indikator keseimbangan pertumbuhan penduduk,” ujar Mardalena. [isr]

No More Posts Available.

No more pages to load.