Karya Dosen Unitas Padang Tembus Daftar Inovasi Terbaik Indonesia, Sabet Juara 2 Sumbar Innovation Award Penas XVI

oleh -370 Dilihat
Dedet Deperiky, Unitas Padang (dari kanan) peraih juara dua Sumbar Innovation Award Penas XVI 2023, berfoto bersama Gubernur Sumbar, Mahyeldi. [Foto: Ist]

Padang, Kabapedia.com – Dedet Deperiky, Dosen Universitas Tamansiswa (Unitas) Padang sukses meraih juara dua Sumbar Innovation Award Penas XVI 2023. Karya yang membawa Dedet keluar sebagai juara adalah Algoritma Teknologi Robotik Smart Farming Benih Kentang G0 dalam Supply Chain System.

Sumbar Innovation Award Penas XVI 2023 digagas Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Sumbar. Dedet Deperiky sendiri merupakan Ketua Program Studi Kewirausahaan Unitas Padang, yang juga Wadir Pusat Studi CAPAS FEB Unitas.

Dia menjelaskan, saat ini teknologi Robotik Smart Farming Benih Kentang G0 dalam Supply Chain System tersebut sudah dipakai di empat tempat yaitu: dua pada kelompok tani di Nagari Alahan Panjang, satu di Balai Benih Induk (BBI) Alahan Panjang dan satu lagi di Nagari Sungaipua, Kabupaten Agam.

“Semua pendanaan diberikan oleh Kemendikbud, APBD Sumbar dan dana pokok pikiran Anggota DPRD Sumbar Irwan Afriadi,” pungkas Dia.

Kabar baiknya lagi, tahun ini BRIN menempatkan teknologi ini termasuk dalam 114 inovasi terbaik di Indonesia, dan sudah terdaftar pula sebagai paten di Kemenkumham RI.

Dalam hal penilaian memang banyak aspek, namun jelas Dia, salah satu poin terbesar dari penilaian adalah sejauh mana peralatan atau turunan produk yang dihasilkan, memiliki bermanfaat bagi lingkungan, mudah dikembangkan secara massal dan punya nilai ekonomi.

Sebelum pengumuman juara, dewan juri berkesempatan hadir di lokasi pembibitan benih Kentang di Nagari Sungaipua, Kabupaten Agam. Untuk melihat teknologi yang dibuat oleh Dedet dan tim. Ini diterapkan langsung dan sudah dipakai oleh masyarakat Sungaipua dalam pembibitan kentang lebih dari setahun.

Baca juga: 10 Tahun Vakum Penerimaan Karyawan PT Semen Padang, Nisfan Jumadil: Masyarakat Sumbar Dirugikan

Dedet mengakui, juara dua ini tidak terlepas dari kerjasama dan kolaborasi penelitian yang dilakukan oleh Dedet dengan tim peneliti dari Pusat Studi Central Applied Economic and Science Tehnopark (PS-CAPAS) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unitas.

Selanjutnya ada juga dukungan dari Business Innovation Center BRIN, Pusat Alih Teknologi dan Pengembangan Kawasan Pertanian (PATPKP) Unand, Institut Pertanian Bogor, Dinas Disbuntahor Sumbar, tim DPRD Provinsi Sumbar dan nagari-nagari percontohan pembibitan kentang di Sumbar. [isr]

 

 

Simak berita Kabapedia.com di Google News