Kabar Baik, Menkeu: Perbaikan Ekonomi Indonesia makin Terlihat

oleh -431 Dilihat
Menkeu Sri Mulyani Indrawati. [Foto: Tangkapan Layar Youtube Setpres]

Jakarta, Kabapedia.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan, perbaikan ekonomi Indonesia semakin terlihat. Hal ini disebabkan karena investasi yang sudah pulih kembali, ekspor yang tetap tinggi, dan pemulihan impor untuk mendukung industri manufaktur.

Selain itu, seluruh sektor perekonomian juga sudah pulih kembali, terutama sektor-sektor yang terhantam sangat berat selama COVID-19 seperti sektor transportasi serta sektor akomodasi dan makanan minuman yang sempat terkontraksi 15 persen dan 10 persen.

Adapun pada triwulan III-2022, kedua sektor tersebut masing-masing mampu tumbuh 21 persen dan 11,3 persen.

“Pertumbuhan ekonomi kita juga sudah mulai pulih dan momentumnya menguat,” kata Menkeu dalam keterangan pers terkait Sidang Kabinet Paripurna secara virtual di Jakarta, Senin (16/1/2023).

Menkeu pun optimis perekonomian Indonesia akan tumbuh 5,2 persen hingga 5,3 persen pada 2022, dengan kemungkinan pertumbuhan di kisaran 5 persen pada triwulan IV tahun lalu. Di saat yang bersamaan, inflasi domestik masih relatif rendah karena harga pangan berhasil tetap dijaga untuk stabil.

Berbagai pemulihan tersebut, kata Sri Mulyani, menyebabkan level produk domestik bruto (PDB) Indonesia sudah berada 6,6 persen di atas level sebelum pandemi, yakni di 2019. “Ini adalah suatu prestasi yang baik,” tegas Menkeu.

Secara regional, tambah Menkeu, terlihat pula semua pulau maupun daerah mengalami pemulihan ekonomi. Sumatera berhasil tumbuh 4,71 persen, Kalimantan 5,67 persen, Sulawesi 8,24 persen, Maluku 7,51 persen, Bali dan Nusa Tenggara 6,69 persen, serta Jawa 5,76 persen.

“Kondisi tersebut menggambarkan ekonomi terjadi di seluruh pulau, daerah, dan sektor. Pemulihan ekonomi pun mampu menekan pengangguran dan kemiskinan dari masing-masing sebesar 7,1 persen dan 10,2 persen menjadi 5,9 persen dan 9,5 persen,” ujar Menkeu.

Menkeu memaparkan, pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp21,86 triliun untuk proses tahapan Pemilu 2024 pada tahun ini. Proses persiapan Pemilu 2024 sudah dimulai sejak pertengahan tahun lalu.

Adapun belanja persiapan Pemilu akan menjadi salah satu dari beberapa pos belanja yang akan dikeluarkan pemerintah tahun ini di tengah antisipasi berlanjutnya ‘gonjang-ganjing’ ekonomi dunia. Adapun total belanja negara tahun ini disiapkan sebesar Rp3.061,2 triliun.

“Untuk 2023, kita juga tetap belanjakan pentahapan Pemilu Rp21,86 triliun,” kata Sri Mulyani.

Bukan hanya untuk persiapan Pemilu, Sri Mulyani juga membeberkan beberapa aloaksi belanja pemerintah tahun ini. Antara lain, Belanja untuk ketahananan pangan Rp104,2 triliun untuk menjaga pertahanan dan stabilitas pangan; Alokasi perlindungan sosial sebesar Rp476 triliun untuk menjaga masyarakat dari guncangan ekonomi tahun ini; Anggaran untuk ketahanan energi sebesar Rp341 triliun.

Baca Juga: Cara Mudah Beli Motor Listrik dengan Pegadaian Syariah, Cek Persyaratannya di Sini

Kemudian, Infrastruktur sebesar Rp392 triliun, termasuk untuk anggaran infrastruktur IKN sebesar Rp21 triliun; Belanja kesehatan Rp178 triliun; Belanja pendidikan sebesar Rp612 triliun.

“Itulah belanja-belanja yang penting di 2023 yang diharapkan bisa menjaga ekonomi Indonesia dari ancaman guncangan-guncangan yang terjadi di sisi global baik karena inflasi maupun pelemahan ekonomi negara lain,” kata Sri Mulyani. [isr]

 

Simak berita Kabapedia.com di Google News