Joy Pelupessy: Gladiator Senja Jadi Kunci Kekuatan Timnas Indonesia

oleh -69 Dilihat
Joy Pelupessy sang gladiator senja yang jadi kunci kekuatan Timnas Indonesia saat laga menghadapi Bahrain. [Foto: Dok. TimnasIndonesiaOfficial]

Jakarta, Kabapedia.com – Sosok tangguh berdiri kokoh di jantung lini tengah Timnas Indonesia, menjadi benteng tak tergoyahkan yang mengalirkan ketenangan dan mengendalikan permainan dengan elegan. Dialah Joy Pelupessy, pemain baru Timnas berusia 31 tahun yang jadi gelandang bertahan, yang memilih jalur terjal: meninggalkan zona nyaman di Eropa untuk membela Merah-Putih.

Baca juga:

Lahir pada 15 Mei 1993, Joy Pelupessy bukan nama yang asing di sepak bola Eropa. Namun, ketika PSSI mengumumkan namanya sebagai bagian dari Timnas Indonesia, reaksi publik justru diwarnai tanda tanya. “Siapa dia? Mengapa pemain berusia 31 tahun dari kasta kedua Liga Belgia dipilih?”

Tapi, Joy membungkam keraguan itu dengan performa gemilang. Tanpa sorotan, tanpa gemuruh pujian awal, ia hadir sebagai “gladiator senja” yang bekerja sunyi tapi krusial.

Seni Bertahan yang Sempurna

 

Joy tak butuh trik mewah atau gocekan spektakuler. Tugasnya jelas: menghancurkan serangan lawan sebelum berkembang. Begitu bola direbut, ia segera mengalirkannya ke rekan terdekat—biasanya Tom Haye—tanpa ego.

“Saya hanya ingin membantu tim. Ini bukan tentang saya, tapi tentang Timnas Indonesia,” ujar Joy dalam wawancara pascadebut, dilansir Kabapedia.com, Sabtu (29/3/2025).

Disiplin posisinya membuatnya jarang melangkah melewati garis tengah. Namun, justru itu yang memberi kebebasan Tom Haye dan pemain serang untuk berkarya. Lihatlah gol kemenangan melawan Bahrain: Joy merebut bola, mengoper ke Tom Haye, yang kemudian mengirim umpan brilian ke Marcelino Ferdinan dan Ole Romeny—one touch, one goal.

Diketahui sebelumnya, pelatih Bahrain Dragan Talajic sempat sinis: “Setiap kali lawan Indonesia, selalu ada pemain baru dari Belanda.” Tapi, ia tertegun ketika Joy menyanyikan Indonesia Raya dengan lantang, seolah ia telah lama menjadi bagian dari tanah ini.

Meskipun kehadiran para pemain naturalisasi baru kerap dicibir pelatih lawan, sementara itu Patrick Kluivert, pelatih Timnas Indonesia, pun pasca laga tak bisa menyembunyikan kekagumannya: “Saya sudah lama mengenal pemain ini. Malam ini, dia membuktikan kualitasnya.”

Debut Megah di GBK: “Ini Rumah Saya”

 

Di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Joy merasakan atmosfer terhebat sepanjang kariernya. “Saya sudah bermain di banyak stadion, tapi teriakan di GBK malam ini yang paling mengguncang jiwa,” ujarnya.

Kini, dengan semangat membara, Joy siap memimpin Timnas Indonesia dalam pertandingan krusial Juni mendatang, di mana Garuda akan berjuang untuk menembus Piala Dunia 2026 mendatang.

Baca juga:

“Saya tak punya banyak waktu, tapi saya akan berjuang hingga titik darah penghabisan,” tegasnya. Satu hal yang pasti: Joy Pelupessy bukan sekadar pemain—ia adalah jiwa baru yang memperkuat identitas Timnas Indonesia. [isr]

 

Ikuti Kabapedia Network di  Google News dan KabaPadang 

No More Posts Available.

No more pages to load.