Sungayang, Kabapedia.com- Jordus merupakan singkatan Jorong Dua Sungayang. Nama Jordus terus menggema sebagai satu-satunya turnamen sepakbola yang mampu bertahan dengan durasi panjang bahkan sampai dua dekade bergulir secara berturut-turut di Sumatra Barat.
Turnamen yang selalu diisi delapan tim sepakbola saja termasuk tuan rumah Jordus FC berjalan marathon setiap tahun dan uniknya dari pertandingan awal hingga final selesai hanya dalam satu pekan saja.
Karena jika lebih dari satu pekan, para perantau dikhawatirkan kembali ke daerah tempat mereka mengadu nasib sehingga harus tuntas dalam waktu yang singkat .
Turnamen sepakbola di Hari Kemenangan menjadi ciri khas pertandingan sepakbola di hari nan fitri ini membuat orang berduyun-duyun datang ke Nagari Sungayang, mereka tak hanya datang menonton bola tapi juga merajut silaturahmi serta mensyukuri umur panjang yang diberikan Allah SWT karena bertemu Stadion Mini Pulai.
Tak jarang, di dalam stadion wajah ceria dan semburat senyuman terpancar dari setiap wajah yang bertemu di pertandingan tersebut. Sapaan akrab, celetukan hangat hingga ungkapan rasa bahagia bersua kawan yang sudah lama tak jumpa menjadi pemandangan yang hadir di turnamen ini.
Tak hanya penonton saja, tapi para pemain yang tersebar di setiap tim saling melempar senyum, bersalaman hangat dan berpelukan melepas kerinduan karena tak kunjung bersua dalam waktu dekat.
Sejumlah pelatih, tokoh serta pecinta sepak bola seantero Ranah Minang juga hadir di stadion ini yang dikabarkan mendapatkan bantuan Rp150 juta dari Pemkab Tanah Datar yang diumumkan komentator dari pengeras suara yang selalu menemani penonton di setiap laga.
Mereka berbincang tentang kawan lama yang sudah berpulang lebih dahulu ke hadirat Allah SWT dan tidak lagi hadir menonton pertandingan di tahun ini. Selain itu mereka mengenang sejumlah momen kebersamaan yang dilalui bersama di masa lampau.
Indah memang mengingat masa lalu sembari saling melepas senyuman terindah dengan hati yang tulus kepada lawan bicara. Semua itu tidak dibuat-buat tapi mengalir dan aura ini selalu hadir di kompetisi yang digarap warga Sungayang secara estafet hingga gelaran ke-20 atau Jordus Cup XX 2024.
Hangatnya persaudaraan dalam rajutan silaturahmi yang indah membuat hubungan sesama manusia atau hablu minannas menghangat. Hangatnya kebersamaan dalam rajutan pertandingan juga menguatkan rasa iman kepada Allah SWT dalam perayaan Hari Raya Idul Fitri juga menguatkan hubungan manusia dengan sang pencipta.
Awalnya Jordus Cup dikenal sebagai ajang Tarkam atau pertandingan antar kampung di Batusangkar dan terus berevolusi menjadi turnamen yang diisi pemain berbakat di tanah air.
Sejumlah nama pemain beken pernah merasakan basahnya rumput Stadion Mini Pulai serta gemuruh sorakan pemandu pertandingan dengan pengeras suara dan tepukan tangan lima ribu pasang mata pecinta sepakbola Sumatra Barat.
Tua muda, pria wanita hadir dengan sukarela membayar tiket pertandingan untuk menyaksikan pertandingan yang digelar sejak sore harinya. Di babak penyisihan ada dua laga dan di babak semifinal dan final hanya ada satu laga saja di setiap harinya.
Penonton yang datang juga tak akan pulang dengan tangan hampa tapi ada hadiah yang disiapkan panitia untuk diundi, mereka yang beruntung akan mendapatkan hadiah khusus dari sponsor kompetisi ini mulai dari celana panjang, jaket, kaos, sepatu bola dan lainnya.
Mereka yang tak mendapatkan hadiah terlihat juga bahagia karena menyaksikan pemain kesayangan serta tim-tim dari daerah tetangga maupun dari luar provinsi datang ke kampung mereka.
Tak jarang, ajang ini juga menjadi lokasi bertemunya pria dan wanita yang sama-sama mencari jodoh dan dipertemukan dalam satu dua kali pandangan ketika menonton laga yang digelar di stadion tersebut.
Sepakbola Badunsanak
Duarrr…..duarrr…letusan flare kemenangan yang dibuat panitia Jordus Cup menggelar menyambut perayaan kemenangan tim tuan rumah Jordus FC yang keluar sebagai pemenang di ajang Jordus Cup 2024 pada Minggu (21/4/2024).
Hasil ini sebagai pengobat warga Sungayang usai tahun sebelumnya kalah di partai final menghadapi Paris FC yang bertabur bintang.
Gol yang lahir dari kaki gelandang Semen Padang FC Geno membobol gawang Sago Team FC yang dikawal penjaga gawang legendaris Sumatra Barat yang malang melintang di sejumlah klub Liga Indonesia Jandia Eka Putra menjadi penentu kemenangan tuan rumah.
Geno Nofiansah yang dinobatkan sebagai pemain terbaik memang bermain konsisten di pertandingan puncak tersebut. Tampil sebagai dirigen lapangan tengah dan mampu menjadi otak serangan tim tuan rumah.
Dirinya menjadi orang pertama yang menahan serangan tim lawan berhasil tampil ciamik menenggelamkan sejumlah nama dalam laga tersebut seperti il capitano Semen Padang FC Rosad Setiawan, Finno Andrianas, Jandia, Hanif Sjajbandi hingga Mamadou Diarra.
Turnamen tahun ini juga di isi Silvio Escobar, Manda Cingi, Finno Andrianas, Aed Tri Oka, Rahmad Tri Priadi, Jandia Eka Putra dan lainnya.
Partai final berlangsung dalam tensi tinggi sehingga membuat pemain kedua tim saling berbenturan fisik dan terjadi adu mulut hingga aksi dorong mendorong baik antar sesama pemain juga pemain dengan wasit.
Tapi semua itu berakhir ketika wasit meniup peluit panjang menandakan pertandingan berakhir. Pemain Jordus FC yang memenangkan turnamen bersorak tapi tersadar dengan kehadiran tim Sago Team yang mengalami kekalahan. Mereka tak langsung merayakan tapi mendatangi pemain lawan menghibur mereka.
Pemain kedua tim bersalaman dan berpelukan karena persaingan hanya berlaku dalam 2×45 menit dan setelah itu semua kembali bersaudara dan sama mencari kehidupan sebagai pesepakbola baik sebagai pemain profesional maupun pemain sepakbola amatir hingga antar kampung.
Mereka semua saling menghormati, saling mendukung dan respect…
Sport Tourism
Jordus Cup merupakan gambaran kecil bagaimana sport tourism itu berjalan dengan pelan hingga menemukan ceruknya sendiri. Turnamen ini selalu diingat pecinta bola Sumatra Barat untuk datang ke Sungayang hari ketiga Idul Fitri setiap tahunnya.
Mereka yang cinta bola akan hadir di sana untuk menikmati pertandingan dari dekat dan melihat secara dekat jagoan sepakbola yang biasa mereka lihat dari televisi.
Harusnya hal ini dapat ditangkap Pemerintah Kabupaten Tanah Datar bahkan Pemprov Sumbar bagaimana menjadikan Jordus Cup sebagai ivent sport Tourism yang akan mampu menarik pelancong.
Saat ini memang yang hadir baru warga sekitar Sungayang, Batusangkar atau Sumbar secara umum. Ada juga yang datang dari Jambi, Jakarta dan provinsi lain tempat merantau warga Sungayang.
Jika kolaborasi dilakukan sedemikian rupa, tak bisa dinafikan turnamen ini bisa menjadi ajang yang menghadirkan wisatawan ke Sungayang. Ajang Jordus Cup harus digandeng dengan iven seni budaya di Tanah Datar sehingga membuat orang bisa stay lebih dari satu atau dua hari di sana.
Bukan tak mungkin, Sungayang menjadi Nagari Sepakbola pertama di Sumbar, selain menjadi penghasil sepakbola handal daerah ini menjadi lokasi sport tourism yang akan mampu mengangkat ekonomi masyarakat setempat.
Bisa dengan membuat penginapan-penginapan di rumah warga Sungayang untuk tamu yang akan berkunjung menanti pertandingan setiap harinya.
Mereka juga dapat menikmati wisata edukasi yang hanya dirasakan di Batusangkar seperti pacu itiak, sensasi menanam padi hingga bermain koa di lapau-lapau yang ada di daerah setempat…
Baca juga : Turnamen Sepak Bola Legendaris Sumbar Kembali Tayang H+ Lebaran, Tim PON Sumbar Ikut!
Bagi warga setempat itu mungkin hal biasa tapi bagi pelancong hal ini menjadi pengalaman tersendiri dan momentum ini bisa saja pertama kali dirasakan pelancong. Semua itu tentu harus melalui kesepakatan bersama, kajian matang hingga kolaborasi seluruh pihak agar Jordus Cup berjalan setiap tahunnya dan mampu membuat warga setempat sejahtera dengan putaran ekonomi yang kencang sepanjang gelaran turnamen tersebut. (Kpd)
Catatan Eneste Anwar