Flyover Megah Sumbar Senilai Rp2,8 Triliun Dibangun November, Groundbreaking Dilakukan Prabowo 

oleh -1286 Dilihat
Jalur ekstrem Sitinjau Lauik, salah satu jalur dengan tingkungan tajam di Jalan Lintas Sumatra. [Foto: Tangkapan layar YouTube/Tanboy Kun]

Padang, Kabapedia.com – Jika tak ada aral melintang, flyover atau jembatan layang megah di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) senilai Rp2,8 triliun bakal mulai dibangun pada bulan November tahun 2024. Mega proyek yang akan dibangun tersebut adalah Flyover Sitinjau Lauik yang memang sejak beberapa tahun terakhir telah direncanakan.

Baca juga:

Kabar terkait rencana pembangunan Flyover Sitinjau Lauik tersebut diungkap Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).  Proyek ini ditargetkan untuk memulai peletakan batu pertama atau groundbreaking pada November 2024.

Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian PUPR, Rachman Arief Dienaputra, menyampaikan bahwa pada 13 September 2024 nanti, dijadwalkan akan diumumkan pemenang lelang proyek Flyover Sitinjau Lauik. Setelah pengumuman tersebut, peletakan batu pertama atau groundbreaking direncanakan dilakukan pada November 2024 oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto.

“Terkait proyek Sitinjau Lauik, kami telah berkoordinasi dan berkomunikasi dengan Dirjen Pembiayaan Infrastruktur. Penetapan lelangnya akan dilakukan pada 13 September 2024. Mudah-mudahan berjalan lancar tanpa hambatan. Mengenai rencana peletakan batu pertama oleh Presiden, kami akan menyesuaikan jadwal yang ada, dan semoga dapat terlaksana pada November,” terang Rachman di depan Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah dan Anggota DPR RI Andre Rosiade.

Dirjen Rachman bersama Gubernur Mahyeldi dan Andre Rosiade, pada Selasa (6/8/2024) di Kantor Kementerian PUPR di Jakarta, membahas sejumlah pembangunan infrastruktur di Sumbar. Dalam pertemuan tersebut, Rachman menyampaikan pesan kepada Gubernur Mahyeldi dan Andre Rosiade untuk mendukung proses pembebasan lahan. Menurutnya, setelah penandatanganan kontrak proyek, pembebasan lahan sering kali menjadi tugas bersama yang harus diselesaikan.

Merespons permintaan Dirjen Bina Marga, Gubernur Mahyeldi dan Andre Rosiade menyatakan kesiapan mereka untuk mendukung proses pembebasan lahan. Keduanya berkomitmen akan turun langsung ke masyarakat.

“Insya Allah, kami akan mendukung segala upaya untuk percepatan rencana ini. Saya juga akan meminta seluruh jajaran di Pemprov Sumbar untuk bergerak optimal,” tegas Mahyeldi.