Empat Fakta Seputar Goa Kelelawar Padayo Kota Padang 

oleh -477 Dilihat
Sejumlah wisatawan menelusuri keindahan lorong Goa Kelelawar Padayo Kota Padang. [Foto: Dok. Ist]  

3. Mata Air Penyangga Kehidupan

Goa Kelelawar Padayo memiliki sistem perairan yang kompleks. Goa ini termasuk ke dalam tipe spring atau outlet, artinya merupakan tempat keluarnya mata air, sedangkan sumber mata airnya berada jauh di atas atau lebih tepatnya, jauh di dalam goa. Karakteristik tersebut menjadikan goa ini pusat penyangga kehidupan alam di sekitarnya. Sebagai mata air, goa ini wajib untuk dikonservasi dan dijaga. Begitu memasuki goa, pengunjung akan melihat kondisi goa yang selalu basah karena air berembes dari dinding-dinding goa.

Hal ini terjadi karena goa ini memiliki aliran air yang mengalir pada dindingnya. Dian mengatakan bahwa secara umum, Goa Kelelawar Padayo merupakan sungai bawah tanah yang sangat dipengaruhi oleh debit air. Misalnya, jika debit air meningkat, air dalam goa bisa meluap. Hal ini dapat terjadi ketika curah hujan tinggi. Goa Kelelawar Padayo mirip dengan beberapa goa lain di Sumatera Barat, seperti Goa di daerah Sawah Lunto, Goa di Siloke, Junjung di Damas Raya, kawasan Kamang Agam, dan juga di Halaban 50 Kota. Namun, yang membedakan adalah proses geologi dan pembentukannya.

4. Wisata Edukasi Geosid

Wisata edukasi geosid Goa Kelelawar Padayo ini hadir berkat kerja sama PT Semen Padang dengan Pemerintah Kota Padang. Walikota Padang, Hendri Septa, menyebutkan bahwa pengembangan geosid ini menjadi salah satu program unggulan Pemko, sebuah wisata alam baru di wilayah Timur Kota Padang. Salah satu tujuannya adalah menciptakan iklim wisata yang juga dapat memberikan edukasi bagi para pengunjungnya. Dian menjelaskan bahwa salah satu konsep geowisata adalah di mana pengunjung dapat berwisata dan juga mendapatkan pendidikan atau pengetahuan baru. Dari sudut pandang konservasi, ada penanganan khusus untuk sebuah lokasi geosid agar dapat dijadikan tempat wisata. Pengaturan yang baik untuk pengunjung memasuki goa sangat penting karena jika dilakukan secara bersamaan dapat mengganggu habitat di dalam dan sekitarnya. Edukasi ini harus dibagikan kepada pengunjung agar mereka memahami bahwa berkunjung ke lokasi geosid tidak sama seperti berwisata ke mal. Setiap lokasi memiliki karakter dan keunikannya tersendiri.

Baca juga:

Itulah empat fakta seputar Goa Kelelawar Padayo yang ada di Kota Padang. Harapan dari pengembangan geowisata ini adalah agar pengunjung tidak hanya sekadar selfie, tetapi juga mendapatkan banyak pengetahuan dari kunjungan mereka. [isr]

 

Ikuti Google News dan KabaPadang dari Kabapedia Network