Dua Cara Jitu Pemprov Sumbar Tekan Lonjakan Harga Cabai

oleh -605 Dilihat
Gubernur Sumbar, Mahyeldi saat membuka secara resmi dimulainya GPM dan Operasi pasar cabai merah di Halaman Kantor Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Senin (18/3/2024). [Foto: Dok. Pemprov Sumbar]

Padang, Kabapedia.com – Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Pemporv Sumbar) melakukan dua cara untuk menekan lonjakan harga cabai di provinsi itu. Usaha ini sangat mendesak mengingat adanya fluktuasi harga komoditi pangan tersebut terutama selama bulan Ramadan 1445 H/2024.

Melalui Dinas Pangan, Pemprov menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) dan Operasi Pasar Cabai Merah, yang serentak dilakukan di tujuh kabupaten dan kota. Langkah ini katanya guna menekan harga pangan dan sembako, khususnya cabai merah yang melonjak tinggi selama bulan Ramadan.

“Sebagaimana yang sudah sama-sama kita ketahui bahwa beberapa waktu belakangan ini telah terjadi kenaikan harga makanan pokok terutama cabe, yang tentunya berpengaruh bagi masyarakat. maka pemerintah berkewajiban untuk melaksanakan upaya-upaya untuk pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat,” ujar Gubernur Sumbar, Mahyeldi dalam sambutannya saat membuka secara resmi dimulainya GPM dan Operasi pasar cabai merah di Halaman Kantor Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Senin (18/3/2024).

“Tugas kita mengintervensi agar tidak jadi kenaikan yang tinggi. Mudah-mudahan gerakan pangan murah dan operasi pasar ini bisa mengintervensi dan menstabilkan harga pasar,” sambung gubernur.

Gubernur mengapresiasi langkah yang dilakukan dinas pangan yang bersinergi dengan Bank Indonesia Wilayah Sumbar, Bank Nagari, Bulog dan lembaga lainnya yang telah membantu meringankan beban masyarakat akibat harga yang melonjak tinggi.

Gubernur mengingatkan agar kedepan juga disiapkan langkah strategis untuk mengantisipasi harga pangan dan bahan pokok yang cenderung naik menjelang hari raya seperti jagung dan telur.

Berdasarkan laporan Kepala Dinas Pangan Sumbar, Syaiful Bahri, GPM dan operasi pasar digelar sesuai instruksi gubernur dalam menjawab tantangan lonjakan harga-harga saat ini.

“Makanya kita lakukan gerakan ini. Alhamdulillah kita dapat pasokan cabe berkualitas tinggi dari Yogyakarta dan Jawa Tengah. Terimakasih pada semua pihak, Bank Indonesia, Bank Nagari sehingga bisa lebih meminimalisir harga cabe sampai 43 ribuan,”ungkap Syaiful.

Total cabe yang disiapkan untuk operasi pasar cabai menurut Syaiful mencapai 2 ton yang disebar di Halaman kantor Gubernur Sumbar, di Pesisir Selatan, Agam, Sijunjung, Bukittinggi dan Dharmasraya.

Usai pembukaan, Gubernur Mahyeldi bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumbar Endang Kurnia Saputra, Dirut Bank Nagari Gusti Candra dan Kepala Biro Adpim Setdaprov Sumbar, Mursalim, meninjau stand operasi pasar. Gubernur juga menyapa masyarakat yang berbelanja.

Dari pantauan terlihat masyarakat sangat antusias meskipun harus antri untuk membeli cabe merah yang dijual dengan harga Rp43 ribu per kilogram. Setiap masyarakat dibatasi membeli maksimal 2 kilogram.

Safri, salah seorang warga asal Lubuk Sikaping, yang kebetulan sedang ada urusan ke Padang, menyempatkan mampir untuk membeli cabe atas pesanan istrinya. Ia mengaku senang dengan adanya pasar murah, bisa beli cabe harga 43 ribu per kilogram.

Baca juga:

“Kemaren istri saya beli di pasar di Lubuk Sikaping, 80 ribu sekilo. Alhamdulillah disini 43 ribu sekilo. Saya beli dua kilo saja, ditambah bawang juga,” kata Safri tersenyum. [isr]

 

Ikuti Kabapedia.com di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.