Capaian Program Bangga Kencana Sumbar 2025: TFR Turun, Peserta KB Meningkat

oleh -38 Dilihat
Acara Pemanduan Perencanaan Program dan Anggaran Bangga Kencana Serta Penyusunan Peta Jalan Pembangunan Kependudukan Tingkat Provinsi dan Kabupaten/kota tahun 2025, di Ruang Belajar Latbang Perwakilan BKKBN Provinsi Sumbar, Kamis (19/6/2025). [Foto: Dok. Kabapedia]

Padang, Kabapedia.com – Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mencatat sejumlah capaian positif dalam pelaksanaan Program Bangga Kencana sepanjang tahun 2024 dan memasuki pertengahan tahun 2025.

Baca juga:

Kepala Perwakilan (Kaper) BKKBN Provinsi Sumbar Mardalena Wati Yulia menyampaikan, berdasarkan data Sistem Informasi Keluarga, indikator strategis seperti Total Fertility Rate (TFR), prevalensi kontrasepsi modern, hingga kehamilan tidak direncanakan menunjukkan tren yang membaik.

TFR Sumbar pada tahun 2024 tercatat sebesar 2,34, mengalami penurunan konsisten dari 2,75 pada tahun 2020.

“Capaian ini mendekati target nasional Replacement Level (TFR 2,1) yang menjadi indikator keseimbangan pertumbuhan penduduk,” ujar Mardalena saat membuka acara Pemanduan Perencanaan Program dan Anggaran Bangga Kencana Serta Penyusunan Peta Jalan Pembangunan Kependudukan Tingkat Provinsi dan Kabupaten/kota tahun 2025, di Ruang Belajar Latbang Perwakilan BKKBN Provinsi Sumbar, Kamis (19/6/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala OPD dan Bappeda Kab/Kota se-Sumbar.

Dia menjelaskan, prevalensi kontrasepsi modern (mCPR) naik menjadi 56,3%, dan kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need) menurun ke angka 15,5%. Penurunan juga terjadi pada angka kelahiran remaja usia 15–19 tahun menjadi 11,4 per 1000 WUS.

Pada kesempatan sama, Plt. Sekretaris Perwakilan BKKBN Sumbar Dedy Agustanto menambahkan, data juga menunjukkan Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga) Sumbar mengalami peningkatan signifikan dari 51,74 di tahun 2020 menjadi 61,2 pada tahun 2024. Hal ini menunjukkan keluarga di Sumbar berada dalam kondisi cukup baik (kategori berkembang) berdasarkan tiga dimensi: ketentraman, kemandirian, dan kebahagiaan.

Dalam hal pelayanan KB, hingga Mei 2025 telah terdaftar 40.374 peserta KB baru. Metode kontrasepsi suntik masih mendominasi dengan 37,02%, disusul pil (19,51%), implan (16,38%), dan kondom (15,45%). Perempuan tetap menjadi pengguna utama metode KB (84,39%).

Sebanyak 28,78% peserta KB baru menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Kabupaten/Kota dengan capaian peserta KB tertinggi antara lain Kota Solok (72,64%), Kota Padang (65,07%), dan Kota Pariaman (33,99%).
Namun, tantangan tetap ada. Beberapa daerah masih mencatat unmet need cukup tinggi, seperti Kepulauan Mentawai (13,74%) dan Kabupaten Agam (13,09%). Ini menandakan masih adanya kebutuhan kontrasepsi yang belum terpenuhi.

Program terobosan seperti Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) juga terus digalakkan. Per Mei 2025, realisasi capaian GENTING Sumbar baru 6,9% dari total target 20.924 keluarga. Kabupaten Pasaman Barat dan Kota Payakumbuh tercatat sebagai yang tertinggi dalam realisasi, masing-masing 15,86% dan 23,8%.

Perwakilan BKKBN Sumbar juga mengaktifkan berbagai kelompok kegiatan seperti BKB, BKR, BKL, UPPKA, dan PIK Remaja di seluruh kabupaten/kota untuk mendukung pembangunan keluarga berkualitas.

Baca juga:

Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar menegaskan, sinergi lintas sektor dan komitmen daerah menjadi kunci keberhasilan program Bangga Kencana ke depan, terlebih dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045 dengan penduduk yang tumbuh seimbang dan berkualitas. [isr]

 

Ikuti Kabapedia Network di  Google News dan KabaPadang

No More Posts Available.

No more pages to load.