Budaya Minang Makin Tergerus!! Ketua DPRD Sumbar Tegaskan Hal Ini

oleh -552 Dilihat
Ketua DPRD Sumbar, Supardi saat menghadiri pembukaan acara tahunan Sanggar Nan Jombang, "Festival Nan Jombang di Ladang tari Nan Jombang, Balai Baru, Kota Padang, Selasa malam (3/1/2022). [Foto: Ist]

Padang, Kabapedia.com – Kebudayaan adalah karakteristik orang Minangkabau. Terutama perihal jati diri. Apalagi perkembangan zaman yang semakin cepat saat ini. Diharapkan karakteristik kebudayaan Minangkabau tidak hilang tersingkir oleh kebudayaan daerah atau negara lain.

“Jadi kebudayaan pula aset terbesar Sumbar untuk memajukan pariwisata,” ujar Ketua DPRD Sumbar, Supardi saat menghadiri pembukaan acara tahunan Sanggar Nan Jombang, “Festival Nan Jombang di Ladang tari Nan Jombang, Balai Baru, Kota Padang, Selasa malam (3/1/2022).

Supardi menekankan, saat ini sangat banyak orang Minang, terutama generasi muda yang lebih tahu dan bahkan lebih tertarik pada kebudayaan luar. Persoalan inilah yang membuat banyak kebudayaan Minangkabau yang hilang karena tak terlestari atau terwarisi. Padahal kebudayaan Minang amat banyak dan bahkan tak terhitung jumlahnya.

“Pada banyak kesempatan saya menghadiri acara seni dan budaya baik itu di Payakumbuh, Limapuluh kota dan daerah lain saya lihat betapa kayanya kebudayaan kita. Namun setiap hari potensi tergerus terus ada,” ujar dia.

Menurutnya, perkembangan zaman dan peralihan ketertarikan generasi membuat kekayaan ini amat berpotensi semakin hilang dan tersingkir.

“Kebudayaan Minangkabau adalah jati diri kita. Menjadi tanggung jawab kita bersama pulalah untuk menjaga dan melestarikannya,” katanya.

Supardi menegaskan, dirinya sebagai wakil rakyat di DPRD Sumbar dan anggota dewan lainnya, sejak dilantik selalu berusaha komitmen untuk mempertahankan dan melestarikan budaya dan seni Minangkabau.

Selama ini, dia mengatakan dirinya dan sejumlah anggota dewan lainnya banyak menggunakan dana pokok pikiran (pokir) untuk tujuan tersebut.

“Namun kadang ide kita seperti ini, pelaksanaannya oleh OPD lain lagi, hal ini karena OPD seringkali berfokus pada acara seremoni. Namun tahun ini hal tersebut kita lihat akan berubah dan amat besar harapan kita pada Dinas Kebudayaan dan pariwisata untuk kerjasamanya,” ujarnya.

Supardi berharap pemprov, melalui dinas dan gubernur juga melihat potensi kebudayaan sebagai kekayaan yang bisa memajukan pariwisata provinsi ini.

“Jika kita jual keindahan alam, lebih banyak daerah lain yang lebih indah. Tapi kita punya kebudayaan, amat kaya dan amat banyak ada dari 19 kabupaten/kota. Ini satu-satunya yang bisa kita jual untuk menarik wisatawan,” paparnya.

Selain itu, Supardi juga meminta Pemprov untuk bermimpi lebih besar dalam memajukan pariwisata. Target yang disampaikan pemprov melalui OPD yakni 8 juta wisatawan domestik selama Tahun 2023 merupakan target yang rendah.

Untuk itu Supardi mengajak seluruh pihak untuk mengembalikan jati diri dengan melestarikan kebudayaan Minangkabau.

Baca Juga: Target Besar Pariwisata Sumbar 2023, Ketua DPRD Supardi: Mimpi Pemprov Kerendahan

Pada acara pembukaan festival nan jombang tanggal 3 tersebut selain Ketua DPRD Sumbar, Supardi hadir pula Anggota DPRD Sumbar, Hidayat dan Evi Yandri Dt Rajo Budiman, Dinas Pariwisata, kepala Taman Budaya, seniman, sastrawan, budayawan dan berbagai unsur masyarakat lainnya. [isr]

 

Simak berita Kabapedia.com di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.