Banggar DPR RI Soroti Defisit APBN 2024

oleh -254 Dilihat
Ketua Badan Anggaran DPR RI Said Abdullah saat rapat kerja dengan pemerintah, di Ruang Rapat Banggar, Jakarta, Senin (8/7/2024). [Foto: Dok. DPR RI]

Jakarta, Kabapedia.com – Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah, mengungkapkan bahwa belanja negara hingga Semester I-2024 mencapai Rp1.398 triliun atau 42% dari target APBN 2024. Sementara itu, pendapatan negara masih rendah, yakni Rp1.320,7 triliun dengan penerimaan perpajakan menurun dibanding tahun lalu.

Baca juga: 

Dalam rapat kerja dengan pemerintah di Ruang Rapat Banggar, Senin (8/7/2024), Said meminta pemerintah berhati-hati terhadap pembengkakan defisit APBN 2024 yang diperkirakan mencapai 2,7% dari PDB atau Rp609,7 triliun, melebihi target 2,29%. Untuk mengantisipasi hal ini, Banggar mendukung pemanfaatan Saldo Anggaran Lebih (SAL) tahun 2023.

“Potensi pembengkakan belanja dari rencana Rp3.325,1 triliun menjadi Rp3.412,2 triliun. Proyek kejar tayang yang tidak signifikan untuk pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja, tidak perlu dilanjutkan,” ujar Said.

Ia juga mencatat bahwa penerimaan perpajakan Semester I-2024 hanya mencapai 44,5% dari target, lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai 56,4%. Banggar mendukung penggunaan SAL untuk menutupi defisit dan menjaga stabilitas keuangan negara.

Said mengatakan, Banggar siap mendukung pemerintah memanfaatkan SAL tersebut. “Proyek-proyek kejar tayang yang tidak terlalu siginfikan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja, tidak perlu dilanjutkan dan dipertimbangkan ulang,” pungkasnya.

Baca juga:

Mencermati laporan realisasi semester I-2024, pendapatan negara mencapai Rp 1.320,7 triliun atau 47 persen dari target APBN 2024. Capaian ini cukup meyakinkan untuk mencapai target hingga akhir tahun, akan tetapi pemerintah perlu mewaspadai realisasi penerimaan perpajakan lebih rendah dibanding periode yang sama di tahun lalu. Penerimaan perpajakan mencapai Rp 1.028 triliun atau hanya 44,5% dari target, padahal semester I tahun 2023 mencapai 56,4 persen. [isr]

 

Ikuti Google News dan berita Kabapedia Network di KabaPadang