Padang, Kabapedia.com – Fenomena menarik terjadi di tengah gejolak ekonomi dan geopolitik global. Masyarakat Indonesia kini berbondong-bondong membeli emas, meskipun harganya tengah melambung tinggi. Dalam dua bulan sejak resmi diluncurkan pada 27 Februari 2025, PT Pegadaian berhasil menghimpun hingga 1 ton deposito emas secara nasional.
Baca juga:
- Harga Emas Melonjak, Pegadaian Kanwil II Pekanbaru Catat Kinerja Spektakuler
- Jadi Bank Emas Pertama di Indonesia, Pegadaian Kanwil Pekanbaru Catat Omset Deposito Emas 32 Kg
Pemimpin Wilayah Kanwil II Pegadaian Pekanbaru, Eko Supriyanto, menyebutkan bahwa antusiasme masyarakat begitu tinggi, bahkan penjualan emas di gerai Galeri 24 disebutnya sudah seperti “beli kacang goreng”.
“Berapapun harganya dibeli. Puncaknya terjadi pada April, ketika harga emas mencapai Rp2 juta per gram, justru makin banyak yang membeli. Ternyata, saat kondisi ekonomi goyang akibat perang atau konflik politik, masyarakat sadar bahwa emas adalah instrumen paling kuat menghadapi tekanan krisis dan perang. Negara-negara besar pun menambah stok emas agar keuangan mereka terjaga,” tutur Eko saat diskusi dengan awak media di Padang, Jumat (2/5/2025).
Pegadaian menyambut fenomena ini sebagai momentum positif dalam mengedukasi masyarakat soal investasi emas.
“Investasi emas tidak lagi dipandang sebelah mata. Sebab, dulu dianggap sebagai metode investasi tradisional untuk kalangan orang tua saja. Namun sekarang, peminatnya makin tinggi. Ketika saham tidak mampu melawan krisis saat goyang, tren emas justru mampu melakukannya,” ujarnya.
Baca juga:
- Reksadana Scam? Cari Tahu Apa itu Reksadana dan Tips Investasi
- Wajib Coba!! 5 Game Penghasil Saldo DANA Teratas
Sebagai aset yang dikenal tahan terhadap inflasi dan memiliki likuiditas tinggi, emas dinilai mampu menjaga nilai uang dalam jangka panjang. Sifatnya sebagai aset aman (safe haven) membuatnya semakin diminati, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global. [isr]
Ikuti Kabapedia Network di Google News dan KabaPadang