BKKBN Sumbar Cegah Stunting dengan Sertifikasi Elsmil Pengantin Baru

oleh -589 Dilihat
Kepala Kantor Perwakilan BKKBN Sumbar, Fatmawati (dari kanan) menyerahkan sertifikat Aplikasi Elsmil kepada pengantin baru di Padang. [Foto: Kabapedia]

Padang, Kabapedia.com – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) tengah menggencarkan program sertifikat Aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsmil), yang menyasar pasangan pengantin baru.

Kepala Kantor Perwakilan BKKBN Sumbar, Fatmawati mengungkapkan, program sertifikasi Elsmil ini merupakan bentuk intervensi dari hulu guna menekan jumlah anak penderita stunting di Sumbar.

“Sertifikasi Elsmil ini kita harapkan berjalan efektif dan didukung semua pihak,” ujar Fatmawati saat menyerahkan sertifikasi Elsmil kepada salah satu pasangan pengantin baru di Kota Padang.

Penyerahan sertifikasi ini dilakukan di lokasi resepsi wedding Diki dan Runi yang digelar di Gedung Aula SMK 2 Padang. Pada kesempatan ini Fatmawati turut didampingi Penyuluh KB Ahli Utama BKKBN, Nofrijal.

Fatmawati meminta setiap calon pengantin untuk bekerja sama mendaftarkan diri di Kementerian Agama (Kemenag) terlebih dahulu, supaya bisa mendapatkan sertifikat.

“Sebab pendaftaran diri tersebut merupakan salah satu strategi pemerintah untuk mempercepat penurunan angka prevalensi stunting dari hulu, melalui skrining, edukasi kesehatan reproduksi, perbaikan gizi serta pendampingan bagi calon pengantin melalui Elsimil,” jelas dia.

Sebelum sertifikat dikeluarkan, para calon pengantin bakal diberi pemahaman atau pendampingan soal langkah membina keluarga. Selain itu, dilakukan juga pemeriksaan kesehatan kepada kedua calon pengantin.

Pemeriksaan kesehatan, terutama kepada calon perempuan dilakukan mengingat tingginya angka anemia pada pada remaja atau calon pengantin perempuan. Hal ini dinilai berkontribusi besar dalam meningkatkan angka prevalensi stunting.

“Bila anemia pada calon pengantin dapat diatasi, artinya dapat menekan menyingkirkan risiko bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) hingga risiko stunting bisa dihindari,” ingat Fatmawati.

Sementar itu, Penyuluh KB Ahli Utama BKKBN, Nofrijal mengingatkan, nikah mesti dipersiapkan, karena ini merupakan gerbang menuju seribu hari pertama kehidupan, atau hari yang sangat menentukan untuk memiliki momongan.

“Untuk itu mesti dipersiapkan segala sesuatunya. Untuk itu setiap calon pengantin (catin) diharuskan memiliki sertifikat dari Aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsmil) sebelum menikah,” ingat dia.

Dia menambahkan, memang secara nasional kesadaran calon pengantin untuk mendaftar dan mendapatkan Elsmil masih terbilang rendah. Untuk itu dia mengingatkan, agar semua pihak terutama pihak KUA atau Kemenag, dapat menyikapi hal ini.

Baca Juga: Termasuk Soal LGBT, Gubernur Sumbar Turut Minta 3.900 Mahasiswa KKN UNP Jawab Permasalahan Daerah

Nofrijal yang juga merupakan mantan Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar ini menambahkan, setiap pasangan mesti memiliki keterampilan berkeluarga atau bisa disebut social skill. Elsmil merupakan salah satu upaya bimbingan pra-nikah menuju keluarga yang berkualitas.

Sebelumnya kata dia, BKKBN telah bekerja sama dengan kemenag mengeluarkan edaran agar tiga bulan sebelum menikah para calon pengantin telah memiliki sertifikat Elsimil, yang kemudian dilaporkan kepada Kantor Urusan Agama (KUA) setempat. [isr]

 

Simak berita Kabapedia.com di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.